TITLE :
IT’S OK EVEN IF IT HURTS // PART 6 –END-
AUTHOR : EVERG
GENRE : SAD, ROMANCE, DRAMA
LENGTH : 2 OF 6
RATING : PG-17
MAIN CAST :
·
KEY SHINee
·
YUI
·
HYEON
WARNING :
DON’T
LIKE DON’T READ, NO COPAS, banyak miss typo
READ my FF and give me your FEEDBACK about this FF
DISCLAIMER :
Karakter tokoh tidak sesuai aslinya. Hanya berupa hasil
imajinasi author. Seluruh hak cipta penulisan karakter, alur dalam cerita yang
tertulis asli milik author.
NOTE !!!!
FF ini sebenarnya
mu dibuat untuk menguras air mata tapi sorry kalau FF ini mlah gg ada
sedih-sedihnya. Malah cenderung ke drama
sinetron membosankan.
RCL
Please
EPISODE SEBELUMNYA
^^^^
IT’S OK
EVEN IF IT HURTS
PART 6
ALL
YUI POV
Apa yang aku bisa lakukan akan aku
lakukan. Hanya untukmu, akan aku lakukan apapun. Aku terlalu takut kau akan
meninggalkanku suatu saat. Ya, aku gila! Kau yang membuatku gila.
_YUI_
^^^^
AUTHOR
POV
“Key, apa kau sudah baikan?” Hyeon
masuk dan duduk di kursi samping ranjang Key. Key yang sedang duduk pun
tersenyum. Matanya masih tertutup perban dan masih banyak alat yang terpasang
di tubuhnya keadannya sudah stabil namun masih lemah.
“Aku sudah baik-baik saja. Terima kasih
kau sudah menjagaku selama ini? Ada apa?”
“Tidak, aku hanya ingin menyampaikan
sesuatu. Ada yang menitipkan ini padaku untukmu. Dengarlah!” Hyeon memberikan
sebuah tape recorder di tangan Key lalu menekan tombol play.
Beberapa saat setelahnya terdengar
suara dari sana, “Hai, Key Oppa bagaimana kabarmu? Apa kau baik?” Terdengar
suara riang dari tape recorder itu.
“Apa ini suara Yui?”
“YA, ini suara Yui. Dia ingin bertemu
denganmu tapi tidak bisa.”
“Lalu kena...”
“Sudah, dengarkan saja dulu.”
Key kembali fokus mendengarkan. “Hmm,
aku harus memulainya dari mana? Ah, bagaimana kabar Oppa? Apakah Oppa sudah
lebih baik? Kalau aku sangat baik. Aku tak akan merasakan sakit lagi!”
Suara Yui terdengar sangat bersemangat. “Oppa sekarang tidak bisa melihat jadi aku
rekam saja suaraku karena Oppa pasti tak bisa membaca suratku. Tapi sebentar
lagi Oppa pasti bisa melihat lagi, aku yakin! Semangat Oppa!”
“Anak ini kenapa? Kenapa tak bicara
secara langsung, sih?” Key tersenyum. Entahlah, dia merasa lucu mendengar suara
Yui.
“Aku ingin membuat pengakuan besar pada
Oppa. Aku harap Oppa tak akan marah dan membenciku.” Terdengar Yui menarik nafasnya panjang. “Ini keputusan yang aku ambil
dengan sangat mantap. Aku sudah memikirkannya baik-baik. Oppa, bagaimanapun aku
mencintaimu.”
“Aku ingin minta maaf atas kesalahanku
pada Oppa. Kegoisanku agar Oppa mencintaiku. Aku juga minta maaf atas apa yang
terjadi pada Oppa saat ini. Oppa tak bisa melihat karena aku, jantung Oppa
bermasalah karena aku. Andai aku tak bertengkar denganmu di mobil. Andai aku
mendengarkan kata-kata Oppa, kecelakaan itu tak akan terjadi. Tapi jujur aku
sangat murah! Marah sekali!”
“Oppa tau bagaimana perasaanku saat
Oppa membatalkan pernikahan kita? Bagaimana hancurnya hatiku saat Oppa
meninggalkanku dan hendak melamar Hyeon Eonni di hadapanku? Oppa tau bagaimana
rasanya? Sungguh, andai ada kata yang bisa dilukiskan dati perih mungkin aku
akan mengatakan kata itu.aku benar-benar
tak bisa berfikir. Rasanya aku akan berhenti bernafas saat itu juga.” Kata Yui terisak.
“Semua isi kepalaku seakan terangkat!
Pernikahan, ini pernikahan, Oppa! Suatu momen sakral yang aku impikan sejak
dulu. Waktu dimana aku akan memiliki Oppa seutuhnya. Dan bagaimana bisa
tiba-tiba Oppa membatalkannya dan memilih yeoja lain, dan itu Eonniku sendiri.
Bagaimana bisa aku menerimanya?”
“Dan saat aku tau akibat dari
pertengkaran itu menjadi seperti ini. Oppa divonis akan sulit bertahan. Aku
berfikir tak ada gunanya aku hidup bila Oppa tak ada. Aku fikir ini mungkin
memang akhirnya. Mungkin ini episode
terakhir hidupku. Dan mungkin jalan yang seperti ini adalah hukuman yang harus
aku terima. Hukuman karena aku telah mencuri, mencuri Oppa dari sisi Hyeon
Eonni.”
“Ini salah, aku tau ini sudah salah
dari awal. Tapi aku memang sangat keras
kepala. Aku tetap meneruskannya, melanjutkan sebuah kebohongan besar dalam
hidupku. Aku pura-pura tak melihat apapun. Tak melihat pancaran cinta di mata
Oppa yang tak akan pernah padam untuk Hyeon Eonni. Tak akan pernah tertuju padaku.
Aku memang yeoja yang egois dan jahat! Ingin memiliki Oppa, ingin memonopoli
Oppa hanya untukku. Memaksakan cinta yang sampai kapanpun hanya untuk Eonniku.
Eonniku yang sudah menikah, Eonniku yang kini sudah bebas dari suaminya.”
“Aku memang terlalu munafikdan pandai
bepura-pura. Aku selalu menciptakan halusinasi di otakku bahwa Oppa sudah
berbalik mencintaiku. Walau aku tau Oppa setiap hari selalu menelpon Hyeon
Eonni dan selalu khawatir padanya. Bahkan di setiap sidang perceraian Oppa
selalu hadir. Datang jauh-jauh ke Austria hanya untuk memberikan dukungan pada
Hyeon Eonni. Oppa bahkan lupa kalau hari itu adalah hari ulang tahunku. Tapi
aku selalu menenangkan diriku kalau Oppa sedang sibuk bekerja. Aku memang
bodoh!” Yui menangis. Key pun merasa hatinya sakit,
jantungnya bedetak sangat keras.
“Oppa, dari kecil aku sangat iri pada
Hyeon Eonni. Dia begitu dicintai. Aku bahkan seperti orang asing di rumah. Umma
dan Appa seperti hanya satu anak saja. Dan pada saat itu Oppa datang,
memperhatikanku, menyayanggiku dan membuatku jatuh cinta. Walaupun akhirnya itu
hanya kedok agar lebih dekat dengan Hyeon Eonni. Rasa cintaku melah tak hilang
walaupun aku sudah mengetahui semuanya.”
“Umma aku akan menikah! Ingin rasanya
aku berteriak pada setiap orang mengatakan aku akan menikah. Aku akan menjadi
istri Key yang tampan. Aku sangat bersemangat mempersiapkan semuanya. Sampai
akhirnya pengganggu itu datang. Tanda akhir ceritaku seakan muncul di manapun.
Hyeon Eonni bercerai dan aku bisa melihat raut bahagia itu. Oppa keakan
mendapat kesempatan lagi, bukan?”
“Mianhae.” Seru Key.
“Kali ini aku akan menjadi anak baik.
Aku akan menggembalikan Oppa pada pemiliknya. Tapi aku tak setuju pernikahan
kita dibatalkan. Aku sudah mempersiapkan semuanya. Oppa tingga menganti undangannya
saja. Hapus namaku dan ganti dengan nama Hyeon Eonni. Aku rela, dan aku akan
turut bahagia. akan aku kabulkan keinginan Oppa.” Key dan Hyeon terkejut.
“Kalian terkejut? Kecelakaan itu
sepertinya mengembalikan akal sehatku. Hahahaha! Berbahagialah, karena Oppa
memang bukan untukku. Aku yang telah merampas Oppa dari Hyeon Eonni. Oppa harus
berjanji untuk mencintai Eonniku dan membahagiakannya selamanya. Janji!”
“Yui, kau!”
“Sepertinya aku berbicara terlalu
banyak. Mungkin kalau aku menulisnya akan memakan banyak kertas. Hah aku lelah,
Oppa! Sampai jumpa lain waktu. Aku akan merindukan Oppa. Saranghae yeongwonhi.”
Pip! Kaset itu pun berhenti berputar.
^^^^
“Dimana Yui? Aku ingin menemuinya! Aku
ingin mennyakan langsung padanya apa dia mengatakan ini dengan sadar? Aku
merasa bersalah telah mengatakan hal buruk padanya kemarin. Aku tak menyangka
hiduonya seperti itu. Aku sangat melukai hatinya. Ayo antar aku, Noona!”
“TIDAK!” Hyeon seketika berdiri dan
menahan Key. “Kau masih sakit. Kau ta bisa bertemu dengan Yui. Dia sudah
merestui kita, lalu apa lagi yang kurang? Biarkan dia istirahat. Kau tidak
dengar dia lelah?”
“Kenapa? Kenapa Noona menahanku? Ya,
aku tau Yui merestui kita tapi kita tak bisa begitu saja menerimanya. Aku rasa
aku sudah terlalu jahat, aku tak mau melukainya lagi. Sebaiknya aku tak
membatlkan pernikahanku dengannya. Aku akan mencoba mencintainya perlahan.”
“Sudah terlambat! Yui sudah pergi!”
Teriak hyeon.
“Apa maksud Noona? Katanya Yui selamat
dan keadaannya sangat baik?”
“Ya, Yui memang selamt dan dalam
keadaan yang baik. Tapi saat dia tau kau tak bisa melihat dan kemungkinan
hidupmu sangat tipis, Yui melepas semuanya. Yui menukar kesempatan hidupnya
untukmu.”
“Aku tak mengerti! Siapa yang
memberitahu keadaanku padanya?”
“Aku! Aku yang memberitahunya! AKU
MARAH! Kenapa Yui malah baik-baik saja sedangkan kau sangat parah! Aku takut
kehilanganmu, Key. Aku sekarang sudah bercerai dan aku ingin menemuimu untuk
memberimu kesempatan lagi agar kita bersama. Kita saling mencintai dan Yui
hanya jadi penghalang kita!”
“NOONA! Aku tak menyangka Noona seperti
ini!”
“Aku sudah sangat baik pada Yui. Aku
hanya menitipkamu padanya, bukan memberikanmu. Jadi Yui harus mengembalikanmu
kapanpun aku memintanya. Dan aku sangat lega saat Yui bertanya apa yang bisa
dia lakukan untukmu. Aku katakan saja kau butuh donor mata dan jantung, itu
satu-satunya jalan agar kau tetap hidup.”
Hyeon tersenyum sinis, “Dan anak itu
memintaku untuk mengabulkan permintaan terakhirnya. Awalnya aku sangat takut!
Aku takut Yui memintaku untuk menjauhimu dan menyuruhku berhenti bergantung
padamu. Tapi ternyata tidak, Yui memintaku untuk mengurus soal pendonaran itu.
Dia ingin mendonorkan mata dan jatungnya untukmu. Yui bilang dia harus
mengembalikan apa yang bukan miliknya. Aku sangat bahagia dan lega. Dan tugas
terakhirku adalah mngantarkan rekaman suara terakhirnya untukmu saat operasi
itu selesai. Semuanya akhirnya kembali pada tempat yang seharusnya. Ya, kan,
Key? Kau bahagia, kan?” Hyeon memegang tangan Key erat.
^^^^
Biarkan aku menjadi salah satu bagian di tubuhmu yang sangat penting bagimu.
Tak apa bila aku tak memiliki hati dan cintamu. Asal ada salah satu bagian pada
diriku yang selalu bersamamu. Sampai kau berhenti bernafas nanti.
“Oppa, benarkan? Jatungku tetap
berdetak walaupun aku sudah mati?”
.
THE END
COMMENT YUK,
PPYONG~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar