.showpageArea a { text-decoration:underline; } .showpageNum a { text-decoration:none; border: 1px solid #cccccc; margin:0 3px; padding:3px; } .showpageNum a:hover { border: 1px solid #cccccc; background-color:#cccccc; } .showpagePoint { color:#333; text-decoration:none; border: 1px solid #cccccc; background: #cccccc; margin:0 3px; padding:3px; } .showpageOf { text-decoration:none; padding:3px; margin: 0 3px 0 0; } .showpage a { text-decoration:none; border: 1px solid #cccccc; padding:3px; } .showpage a:hover { text-decoration:none; } .showpageNum a:link,.showpage a:link { text-decoration:none; color:#333333; }

Flash Labels by Way2Blogging

Jumat, 27 Juni 2014

IT’S OK EVEN IF IT HURTS [END]

TITLE         :  IT’S OK EVEN IF IT HURTS // PART 6 –END-

AUTHOR     : EVERG

GENRE        : SAD, ROMANCE, DRAMA

LENGTH      : 2 OF 6

RATING      : PG-17

MAIN CAST           :

·         KEY SHINee

·         YUI

·         HYEON

WARNING   :

DON’T LIKE DON’T READ, NO COPAS, banyak miss typo

READ my FF and give me your FEEDBACK  about this FF

DISCLAIMER                  :

Karakter tokoh tidak sesuai aslinya. Hanya berupa hasil imajinasi author. Seluruh hak cipta penulisan karakter, alur dalam cerita yang tertulis asli milik author.

NOTE !!!!

FF ini sebenarnya mu dibuat untuk menguras air mata tapi sorry kalau FF ini mlah gg ada sedih-sedihnya.  Malah cenderung ke drama sinetron membosankan.

RCL Please

EPISODE SEBELUMNYA

-HAPPY READING-

 

 

^^^^

IT’S OK EVEN IF IT HURTS

PART 6

ALL YUI  POV

Apa yang aku bisa lakukan akan aku lakukan. Hanya untukmu, akan aku lakukan apapun. Aku terlalu takut kau akan meninggalkanku suatu saat. Ya, aku gila! Kau yang membuatku gila.

_YUI_

^^^^

AUTHOR POV

“Key, apa kau sudah baikan?” Hyeon masuk dan duduk di kursi samping ranjang Key. Key yang sedang duduk pun tersenyum. Matanya masih tertutup perban dan masih banyak alat yang terpasang di tubuhnya keadannya sudah stabil namun masih lemah.

“Aku sudah baik-baik saja. Terima kasih kau sudah menjagaku selama ini? Ada apa?”

“Tidak, aku hanya ingin menyampaikan sesuatu. Ada yang menitipkan ini padaku untukmu. Dengarlah!” Hyeon memberikan sebuah tape recorder di tangan Key lalu menekan tombol play.

Beberapa saat setelahnya terdengar suara dari sana, “Hai, Key Oppa bagaimana kabarmu? Apa kau baik?” Terdengar suara riang dari tape recorder itu.

“Apa ini suara Yui?”

“YA, ini suara Yui. Dia ingin bertemu denganmu tapi tidak bisa.”

“Lalu kena...”

“Sudah, dengarkan saja dulu.”

Key kembali fokus mendengarkan. “Hmm, aku harus memulainya dari mana? Ah, bagaimana kabar Oppa? Apakah Oppa sudah lebih baik? Kalau aku sangat baik. Aku tak akan merasakan sakit lagi!” Suara Yui terdengar sangat bersemangat. “Oppa sekarang tidak bisa melihat jadi aku rekam saja suaraku karena Oppa pasti tak bisa membaca suratku. Tapi sebentar lagi Oppa pasti bisa melihat lagi, aku yakin! Semangat Oppa!”

“Anak ini kenapa? Kenapa tak bicara secara langsung, sih?” Key tersenyum. Entahlah, dia merasa lucu mendengar suara Yui.

“Aku ingin membuat pengakuan besar pada Oppa. Aku harap Oppa tak akan marah dan membenciku.” Terdengar Yui menarik nafasnya panjang. “Ini keputusan yang aku ambil dengan sangat mantap. Aku sudah memikirkannya baik-baik. Oppa, bagaimanapun aku mencintaimu.”

“Aku ingin minta maaf atas kesalahanku pada Oppa. Kegoisanku agar Oppa mencintaiku. Aku juga minta maaf atas apa yang terjadi pada Oppa saat ini. Oppa tak bisa melihat karena aku, jantung Oppa bermasalah karena aku. Andai aku tak bertengkar denganmu di mobil. Andai aku mendengarkan kata-kata Oppa, kecelakaan itu tak akan terjadi. Tapi jujur aku sangat murah! Marah sekali!”

“Oppa tau bagaimana perasaanku saat Oppa membatalkan pernikahan kita? Bagaimana hancurnya hatiku saat Oppa meninggalkanku dan hendak melamar Hyeon Eonni di hadapanku? Oppa tau bagaimana rasanya? Sungguh, andai ada kata yang bisa dilukiskan dati perih mungkin aku akan mengatakan kata itu.aku benar-benar  tak bisa berfikir. Rasanya aku akan berhenti bernafas saat itu juga.” Kata Yui terisak.

“Semua isi kepalaku seakan terangkat! Pernikahan, ini pernikahan, Oppa! Suatu momen sakral yang aku impikan sejak dulu. Waktu dimana aku akan memiliki Oppa seutuhnya. Dan bagaimana bisa tiba-tiba Oppa membatalkannya dan memilih yeoja lain, dan itu Eonniku sendiri. Bagaimana bisa aku menerimanya?”

“Dan saat aku tau akibat dari pertengkaran itu menjadi seperti ini. Oppa divonis akan sulit bertahan. Aku berfikir tak ada gunanya aku hidup bila Oppa tak ada. Aku fikir ini mungkin memang akhirnya.  Mungkin ini episode terakhir hidupku. Dan mungkin jalan yang seperti ini adalah hukuman yang harus aku terima. Hukuman karena aku telah mencuri, mencuri Oppa dari sisi Hyeon Eonni.”

“Ini salah, aku tau ini sudah salah dari awal. Tapi aku memang sangat  keras kepala. Aku tetap meneruskannya, melanjutkan sebuah kebohongan besar dalam hidupku. Aku pura-pura tak melihat apapun. Tak melihat pancaran cinta di mata Oppa yang tak akan pernah padam untuk Hyeon Eonni. Tak akan pernah tertuju padaku. Aku memang yeoja yang egois dan jahat! Ingin memiliki Oppa, ingin memonopoli Oppa hanya untukku. Memaksakan cinta yang sampai kapanpun hanya untuk Eonniku. Eonniku yang sudah menikah, Eonniku yang kini sudah bebas dari suaminya.”

“Aku memang terlalu munafikdan pandai bepura-pura. Aku selalu menciptakan halusinasi di otakku bahwa Oppa sudah berbalik mencintaiku. Walau aku tau Oppa setiap hari selalu menelpon Hyeon Eonni dan selalu khawatir padanya. Bahkan di setiap sidang perceraian Oppa selalu hadir. Datang jauh-jauh ke Austria hanya untuk memberikan dukungan pada Hyeon Eonni. Oppa bahkan lupa kalau hari itu adalah hari ulang tahunku. Tapi aku selalu menenangkan diriku kalau Oppa sedang sibuk bekerja. Aku memang bodoh!”  Yui menangis. Key pun merasa hatinya sakit, jantungnya bedetak sangat keras.

“Oppa, dari kecil aku sangat iri pada Hyeon Eonni. Dia begitu dicintai. Aku bahkan seperti orang asing di rumah. Umma dan Appa seperti hanya satu anak saja. Dan pada saat itu Oppa datang, memperhatikanku, menyayanggiku dan membuatku jatuh cinta. Walaupun akhirnya itu hanya kedok agar lebih dekat dengan Hyeon Eonni. Rasa cintaku melah tak hilang walaupun aku sudah mengetahui semuanya.”

“Umma aku akan menikah! Ingin rasanya aku berteriak pada setiap orang mengatakan aku akan menikah. Aku akan menjadi istri Key yang tampan. Aku sangat bersemangat mempersiapkan semuanya. Sampai akhirnya pengganggu itu datang. Tanda akhir ceritaku seakan muncul di manapun. Hyeon Eonni bercerai dan aku bisa melihat raut bahagia itu. Oppa keakan mendapat kesempatan lagi, bukan?”

“Mianhae.” Seru Key.

“Kali ini aku akan menjadi anak baik. Aku akan menggembalikan Oppa pada pemiliknya. Tapi aku tak setuju pernikahan kita dibatalkan. Aku sudah mempersiapkan semuanya. Oppa tingga menganti undangannya saja. Hapus namaku dan ganti dengan nama Hyeon Eonni. Aku rela, dan aku akan turut bahagia. akan aku kabulkan keinginan Oppa.” Key dan Hyeon terkejut.

“Kalian terkejut? Kecelakaan itu sepertinya mengembalikan akal sehatku. Hahahaha! Berbahagialah, karena Oppa memang bukan untukku. Aku yang telah merampas Oppa dari Hyeon Eonni. Oppa harus berjanji untuk mencintai Eonniku dan membahagiakannya selamanya. Janji!”

“Yui, kau!”

“Sepertinya aku berbicara terlalu banyak. Mungkin kalau aku menulisnya akan memakan banyak kertas. Hah aku lelah, Oppa! Sampai jumpa lain waktu. Aku akan merindukan Oppa. Saranghae yeongwonhi.” Pip! Kaset itu pun berhenti berputar.

^^^^

“Dimana Yui? Aku ingin menemuinya! Aku ingin mennyakan langsung padanya apa dia mengatakan ini dengan sadar? Aku merasa bersalah telah mengatakan hal buruk padanya kemarin. Aku tak menyangka hiduonya seperti itu. Aku sangat melukai hatinya. Ayo antar aku, Noona!”

“TIDAK!” Hyeon seketika berdiri dan menahan Key. “Kau masih sakit. Kau ta bisa bertemu dengan Yui. Dia sudah merestui kita, lalu apa lagi yang kurang? Biarkan dia istirahat. Kau tidak dengar dia lelah?”

“Kenapa? Kenapa Noona menahanku? Ya, aku tau Yui merestui kita tapi kita tak bisa begitu saja menerimanya. Aku rasa aku sudah terlalu jahat, aku tak mau melukainya lagi. Sebaiknya aku tak membatlkan pernikahanku dengannya. Aku akan mencoba mencintainya perlahan.”

“Sudah terlambat! Yui sudah pergi!” Teriak hyeon.

“Apa maksud Noona? Katanya Yui selamat dan keadaannya sangat baik?”

“Ya, Yui memang selamt dan dalam keadaan yang baik. Tapi saat dia tau kau tak bisa melihat dan kemungkinan hidupmu sangat tipis, Yui melepas semuanya. Yui menukar kesempatan hidupnya untukmu.”

“Aku tak mengerti! Siapa yang memberitahu keadaanku padanya?”

“Aku! Aku yang memberitahunya! AKU MARAH! Kenapa Yui malah baik-baik saja sedangkan kau sangat parah! Aku takut kehilanganmu, Key. Aku sekarang sudah bercerai dan aku ingin menemuimu untuk memberimu kesempatan lagi agar kita bersama. Kita saling mencintai dan Yui hanya jadi penghalang kita!”

“NOONA! Aku tak menyangka Noona seperti ini!”

“Aku sudah sangat baik pada Yui. Aku hanya menitipkamu padanya, bukan memberikanmu. Jadi Yui harus mengembalikanmu kapanpun aku memintanya. Dan aku sangat lega saat Yui bertanya apa yang bisa dia lakukan untukmu. Aku katakan saja kau butuh donor mata dan jantung, itu satu-satunya jalan agar kau tetap hidup.”

Hyeon tersenyum sinis, “Dan anak itu memintaku untuk mengabulkan permintaan terakhirnya. Awalnya aku sangat takut! Aku takut Yui memintaku untuk menjauhimu dan menyuruhku berhenti bergantung padamu. Tapi ternyata tidak, Yui memintaku untuk mengurus soal pendonaran itu. Dia ingin mendonorkan mata dan jatungnya untukmu. Yui bilang dia harus mengembalikan apa yang bukan miliknya. Aku sangat bahagia dan lega. Dan tugas terakhirku adalah mngantarkan rekaman suara terakhirnya untukmu saat operasi itu selesai. Semuanya akhirnya kembali pada tempat yang seharusnya. Ya, kan, Key? Kau bahagia, kan?” Hyeon memegang tangan Key erat.

^^^^

Biarkan aku menjadi salah satu  bagian di tubuhmu yang sangat penting bagimu. Tak apa bila aku tak memiliki hati dan cintamu. Asal ada salah satu bagian pada diriku yang selalu bersamamu. Sampai kau berhenti bernafas nanti.

“Oppa, benarkan? Jatungku tetap berdetak walaupun aku sudah mati?”

.

THE END

COMMENT YUK,

PPYONG~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar