TITLE :
IT’S OK EVEN IF IT HURTS // PART 5 OF 6
AUTHOR : EVERG
GENRE : SAD, ROMANCE, DRAMA
LENGTH : 2 OF 6
RATING : PG-17
MAIN CAST :
·
KEY SHINee
·
YUI
·
HYEON
WARNING :
DON’T
LIKE DON’T READ, NO COPAS, banyak miss typo
READ my FF and give me your FEEDBACK about this FF
DISCLAIMER :
Karakter tokoh tidak sesuai aslinya. Hanya berupa hasil
imajinasi author. Seluruh hak cipta penulisan karakter, alur dalam cerita yang
tertulis asli milik author.
NOTE !!!!
FF ini sebenarnya
mu dibuat untuk menguras air mata tapi sorry kalau FF ini mlah gg ada
sedih-sedihnya. Malah cenderung ke drama
sinetron membosankan.
RCL
Please
EPISODE SEBELUMNYA
-HAPPY
READING-
^^^^
IT’S OK
EVEN IF IT HURTS
PART 5
ALL
YUI POV
Sudah 5 bulan berlalu semenjak Hyeon Eonni kembali ke Austria bersama
suaminya. Aku bahagia akhirnya Key Oppa
kembali jauh dengan Hyeon Eonni.
Sikap Key Oppa pun perlahan berubah, perhatian dan sedikit overprotektif
padaku. Bukankah hal seperti ini yang aku harapkan? Oppa akan memandangku.
Tidak, aku tidak puas! Aku belum puas
sebelum aku memiliki Key Oppa
seutuhnya. Hanya milikku, hanya aku yang
syah memilikinya. Hanya jalan itu satu-satunya, menjadikan Key Oppa suamiku. Dengan begitu Hyeon Eonni tak akan bisa mengambil Key Oppa dariku.
“Aku akan menikah!!!” Aku berteriak di
depan wajah Baro Oppa yang tertawa
melhat tingkahku yang seperti orang gila. Melompat kesana-kesini sambil
berteriak-teriak kegirangan.
“Tak ku sangka, adikku akan menyusulku
secepat ini. Aku baru menikah kemarin dan kau akan segera menyusulku? Sulit
dipercaya! Apa tunanganmu itu sudah tak membuatmu menangis lagi?”
Aku memukul lengan Baro Oppa. “Dia sangat mencintaiku, sekarang!
Aku minta alamat tempat membuat undangan, perancang baju pengantin, katering
dan gedung yang bagu! Cepat, berikan alamatnya.”
“Aishhh, menyebalkan sekali! Pokoknya
aku harus menjadi tamu istimewamu!”
“Tenang saja, Oppaku sayang!”
^^^^
Ternyata mempersiapkan pernikahan itu
melelahkan, tapi aku menikmatinya. Rasanya aku tak saba menanti hari itu tiba.
Setiap malam aku sulit memejamkan mataku karena terus terbayang pernikahanku
nanti. Aku sangat bersemangat! Walau harus mempersiapkan segalanya sendiri tak
apa. Key Oppa sibuk dengan
pekerjaannya jadi semua serahkan padaku!
“Katering sudah, gaun pengantin tinggal
meminta persetujuan Oppa, undangan
siap!” Aku mengecek daftarku. “Key Oppa
bilang dia mau mengajkku melihat gedung, tapi sampai sekarang belum
muncul-muncul juga.”
“Yeoboseyo! Umma, ada apa menelponku? Hai, ne, aku akan menjadi istri yang
baik. Semua sudah beres tinggal urusan gedung dan baju pengantin saja. Gomawo, Umma!” Aku menenteng bawaanku yang cukup
berat.
“MWO?! Hyeon Eonni ada di Seoul? Aku tidak tau sama sekali. Apa? perceraiannya
sudah selesai, dia sudah resmi menjadi janda Umma? Ne, aku akan menghubungi Eonni,
saranghae.”
Bagaimana ini? Kenapa Hyeon Eonni harus muncul lagi sekarang? Saat
aku hendak menikah. Tiba-tiba sebuah mobil berhenti di hadapanku, “Key Oppa? Ada apa?”
“Cepat, masuk!”
“Kenapa? Apa Oppa akan menunjukkan gedung padaku?” Kenapa wajah Key Oppa serius sekali?
“Kau tau tidak Eonnimu ada di Seoul?”
“Ne, aku baru tau tadi dari Umma. Kenapa?”
“Mantan suaminya mengganggunya lagi.
Bahkan Juna Hyung juga ada di Seoul.”
“Cepat putar balik! Itu urusan mereka!
Kita tak usah ikut campur!”
“Dia Eonnimu! Dan dia yeoja yang aku cintai, jadi aku berhak ikut
campur!”
“Tapi kita akan menikah! Jadi Oppa tak ada urusan dengan Eonni lagi!”
“Tidak ada pernikahan!”
“OPPA!
Jangan bercanda! Kita sudah melangkah sejauh ini!”
“Tidak ada pernikahan!”
^^^^
“Bagaimana keadaanmu?”
“Seperti yang Eonni lihat.” Ucapku pelan. Berbagai alat terpasang di tubuhku.
Sepertinya keadaanku jauh lebih parah dibanding saat pertama kali aku masuk ke
rumah sakit dulu.
“Sebentar lagi Key akan menjalani
operasi pertamanya.” Tangan Hyeon Eonni
bergetar. Apa setakut itu Eonni
kehilangan Key Oppa?
“Apakah keadaanya begitu parah? Padahal
sebentar lagi kita akan menikah. Sepertinya pernikahan ini harus diundur.” Aku
tertawa. Seperti inikah akhirnya?
“Mata Key terkena pecahan kaca mobil
dan itu melukai korneanya. Dokter bilang Key kemungkinan besar akan kehilangan
penglihatannya. Mianhae, maafkan aku!” Hyeon Eonni menangis sambil menunduk.
Apa katanya? Katakan ini bohong! “Oh,
seperti itu? Sepertinya pernikahanku dibatalkan saja. Tidak mungkin kan,
pengantin yang satu datang dengan kursi roda dan tubuh luka-luka dan yang
satunya harus dituntun karena buta?! Padahal aku sudah mempersiapkan semuanya.
Tapi mau bagaimana lagi.”
Hyeon Eonni menatapku, aku hanya memandangnya datar. Apa yang kau lihat, Eonni? Apa Eonni pikir aku senang mendengarnya? Ini penikahanku, masa depanku. Dan bencana
itu terjadi saat aku akan segera menikah. Eonni
pikir aku tidak terpukul?
“Mianhae, ini semua gara-gara aku.
Kalau saja Key tak membawamu juga saat dia mengejar aku dan Juna, mungkin hal
ini tak akan terjadi. Kalau saja aku...”
“HENTIKAN! Berhenti merengek dan
menangis seperti itu!” Aku menutup kedua telingaku. Jangan katakan lagi! Jangan
tunjukkan lagi padaku hal-hal yang dilakukan Key Oppa untukmu! Jangan tunjukkan hal itu dihadapanku. “Sudahlah, tak
ada gunanya Eonni terus menyalahkan
diri sendiri. Keadaannya tak akan berubah menjadi seperti semula. Yang
terpenting aku akan segera sembuh dan Key Oppa
akan segera melihat.”
“Tapi, menunggu donor kornea itu tak
akan bisa cepat. Sangat sulit mendapatkan donor yang cocok. Dan kau...” Hyeon Eonni kembali menangis, dia memegang
tanganku.
“Apa keadaanku seburuk itu? Apa
sebentar lagi aku akan mati?”
“Tidak, bukan itu. Sebenarnya keadaan
Keylah yang paling buruk. Matanya terkena pecahan kaca dan dadanya terbentur
setir sangat keras. Menyebabkan kerja jantungnya memburuk, kau kan tau Key
sejak kecil jantungnya sangat lemah? Dan dokter pesimis Key akan bertahan.”
“TIDAK MUNGKIN! KATAKAN ITU TIDAK
BENAR! Key Oppa kenapa ini harus
terjadi? Unuk apa aku hidup kalau Oppa
nyatanya tak ada! OPPPPAAA!” Aku meraung dan melepaskan semua alat yang berada
di tubuhku.
“HENTIKAN! Jangan salahkan dirimu
seperti ini! Ini semua salahku! Ini salahku! Mianhae, aku menghancurkan hidupku
seperti ini.”
“Ya! Ini semua salahmu!” Darah terus
mengalir dari tanganku, tapi sama sekali tak terasa sakit. “Eonni selalu mencari perhatian Key Oppa! Kami sebentar lagi menikah Eonni. Dan kau menghancurkan semuanya!
HIDUPKU HANCUR! Apa kau marah karena aku merebut Key Oppa darimu? Hingga kau menghancurkanku seperti ini?”
“Mianhae, apa yang harus aku lakukan
untuk menebus semuanya? Akan aku lakukan apapun!”
“BENARKAH!” Wajahku cerah. “Eonni akan melakukan apapun yang aku
inginkan?” Hyeon Eonni mengangguk.
“Sini mendekat, aku akan membisikkan apa yang harus Eonni lakukan. Permintaan terakhirku. Lakukan demi aku, adikmu.”
^^^^
[ FLASHBACK
ON ]
“Kita mau ke mana, Oppa? Terburu-buru
sekali. Oh, biar aku tebak!” Aku tersenyum, berpura-pura berfikir. Key Oppa
kenapa serius sekali? “Apa kita mau melihat gedung pernikahan kita?” Key Oppa
masih fokus menyetir. “Baiklah, Kalau Key Oppa masih merahasiakannya. Ini pasti
kejutan bukan?” Aku menepuk tanganku. “Tapi bisakah tak mengebut?”
“Sudah, diam saja!”
“Tapi, Oppa belum memakai sabuk
pengaman. Ini berbahaya!”
“DIAM! Kalau kau pakai, pakailah sabuk
pengamanmu!”
Aku memakai sabuk pengamanku, Oppa
sungguh mengerikan! Aku kembali membuka album baju-baju untuk pernikahanku
nanti, “Oppa, aku sudah memesan
souvenir, katering untuk pernikahan kita. Tinggal urusan baju dan gedung saja.
Aku masih binggung memilih yang mana. Menurut Oppa baju mana yang bagus, ini
atau ini?”
“Singkirkan! Singkirkan, kataku!” Bukk!
Dengan sekali hempasan album itu jatuh di lantai mobil. “TIDAK ADA PERNIKAHAN!”
“Maksud Oppa apa? Jangan bercanda! Oppa
kenapa, sih?”
“Aku sudah lelah dneganmu! Aku kira kau
akan berubah! Nyatanya sama saja!”
“Sudah sejauh ini kenapa Oppa berbicara
seperti itu? Pernikahan kita 6 bulan lagi,” Key Oppa tak mempedulikanku dia
malah menambah kecepatan mobilnya.
“Kau tetap memikirkan pernikahan
bodohmu itu sedangkan Eonnimu sedang banyak masalah? Kau lihat mobil di depan
kita? Itu mobil yang sedang aku kejar, dan di dalam mobil itu ada Eonnimu dan mantan
suaminya yang gila itu. Apa kau tak khawatir sedikitpun?”
“Oh, jadi karena itu Oppa menyetir
seperti orang gila? Aku tidak khawatir. TIDAK SAMA SEKALI! Itu bukan urusanku,
jadi untuk apa aku peduli!”
Key Oppa menatapku tajam, “Aku peduli!
SANGAT PEDULI! Karena orang yang aku cintai ada di sana, dalam bahaya!” Key
Oppa kembali fokus menyetir.
DEG! Lagi-lagi sakit! Tega sekali
berkata seperti itu! Yui, sabar! Key Oppa sedang kalut, dia tak bermaksud
berkata seperti itu. “Ok kita ikuti Hyeon Eonni dan kita pastikan dia baik-baik
saja. Setelah itu kita kembali ke butik dan pernikahan kita tetap berjalan. OK,
aku setuju!”
“Tidak, tidak akan ada
pernikahan!nsetelah aku mengamankan Hyeon Noona, aku akan segera melamarnya di
hadapanmu. Dan kau sebagai saksinya. Kita akan katakan padanya kalau kita tak
saling mencintai selama ini. Kau harus membantuku meyakinkannya. Lagi pula
Hyeon Nooa sudah bercerai dengan suaminya jadi tak ada lagi penghalang untukku.
Kita akhiri saja sandiwara ini.”
Oppa, kau tega! Aku meremas bajuku!
“Kau becanda, kan? Oppa ini lucu!”
“Aku tidak bercanda! Sudahku katakan
aku tak pernah mencintaimu. Sampai kapanpun yang aku cintai hanya Eonnimu. Jadi
kita berakhir sampai di sini saja. Aku tak mau terus menyakitimu, aku sudah
lelah, Yui! Aku harap kamu mengerti.”
“Tapi Hyeon Eonni tak pernah
mencintaimu. Oppa tak akan berhasil!”
“Dia mencintaiku! Dia menikahi Juna
Hyung agar bahagia karena dia tau kau sangat mencintaiku. Dia berkorban
untukmu. Jadi lakukan ini agar Eonnimu bahagia. dia sudah sangat menderita,
YUI.”
“BOHONG! BOHONG! OPPA PEMBOHONG! Itu
hanya alasan Oppa untuk meninggalkanku. Oppa jahat! Oppa egois!”
“Aku sudah mengatakan ini dari awal
agar kau berhenti, tetapi kau tetap keras kepala untuk meneruskannya. Mianhae,
tapi cinta tak bisa dipaksakan.”
“Jahat, jahat, jahat!” aku tak mau,
Oppa milikku! Punyaku! Aku tak akan memberikan Oppa pada siapapun!”
“Yui, HENTIKAN! Jangan memukulku
seperti ini! Aku sedang menyetir, ini berbahaya!”
“Biar! Biarkan saja! Lebih baik aku mati
dari pada melihat Oppa bersanding dengan Hyeon Eonni! Aku tak akan merestuinya
sampai kapan pun! Cepat putar balik, kita pulang!” Aku mengguncang-guncang
tubuh Key Oppa. Aku tak peduli! Tak peduli!
“HENTIKAN! Ini berbahaya! Kau mau kita
berdua mati!” Aku tidak peduli. Aku terus mengguncang-guncang tubuh Key Oppa.
Aku tak bisa berfikir apapun. Aku tak mau Key Oppa diambil! Dia milikku sejak
awal!
“Ayo pulang!”
“Aku tidak peduli!”
“HENTIKAN!”
“TIDAK!”
“KAU GILA!”
“YA! OPPA MEMBUATKU GILA!”
“HENTIKAN!!! ARGH!!!”
“OPPA AWAS! ADA TRUCK! ARGHHH!!!!”
BRAKKKKKKK!!!
[ FLASHBACK OFF ]
.
.
TEBECE
COMMENT YUK,
PPYONG~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar