.showpageArea a { text-decoration:underline; } .showpageNum a { text-decoration:none; border: 1px solid #cccccc; margin:0 3px; padding:3px; } .showpageNum a:hover { border: 1px solid #cccccc; background-color:#cccccc; } .showpagePoint { color:#333; text-decoration:none; border: 1px solid #cccccc; background: #cccccc; margin:0 3px; padding:3px; } .showpageOf { text-decoration:none; padding:3px; margin: 0 3px 0 0; } .showpage a { text-decoration:none; border: 1px solid #cccccc; padding:3px; } .showpage a:hover { text-decoration:none; } .showpageNum a:link,.showpage a:link { text-decoration:none; color:#333333; }

Flash Labels by Way2Blogging

Jumat, 27 Juni 2014

WILL YOU MARRY ME? [PART 3]

TITLE        : [CHAPTER] // WILL YOU MARRY ME? [PART 3]

AUTHOR     : EVERG

GENRE       : DRAMA, FAMILY, ROMANCE

Main CAST                  :
·         TOP

·          BANG MINAH

·         JANG HYUNSEUNG


Support Cast       :
CEK SENDIRI

WARNING :
DON’T LIKE DON’T READ, NO COPAS, banyak miss typo

DISCLAIMER               :
Karakter tokoh tidak sesuai aslinya. Hanya berupa hasil imajinasi author. Seluruh hak cipta penulisan karakter, alur dalam cerita yang tertulis asli milik author.

NOTE !!!
Cerita ini hanya fiktif belaka. Bila ada karakter idol kalian yang tidak biasa itu karena tunturan peran :p. Jangan marah ke author.. marah saja ke orang lain di samping anda Hehehe

HAPPY READING

RCL Please

EPISODE SEBELUMNYA
PART 1 II  PART 2 II



^^^
WILL YOU MARRY ME?

PART 3

 MINAH POV
 
Pagi-pagi aku sangat bahagia. Aku memasak sambil bersenandung kecil. TOP Oppa akan datang menemuiku jadi aku harus menyambutnya dengan makanan yang enak.”
 
“Sedang apa kau?” Aku mengelus dadaku. Kebiasaan, Hyun Oppa selalu tiba-tiba muncul dan membuatku kaget.
 
“Memasak untuk Oppaku. Hari ini dia akan datang menemuiku.”
 
“Makanannya banyak sekali. Apa kau menyisakan bahan makanan untuk aku makan?”
 
“Tenang saja. Aku membeli ini semua dengan uang simpananku. Jadi bahan makanan di rumah ini tak aku sentuh sama sekali.”
 
“Kau kenapa ketus begitu? Tidak sopan.”
 
“Maaf, Tuan.”
 
“Sudah ku bilang aku tak suka kau memanggilku seperti itu. Panggil aku Oppa, bisa kan?” Dia pun pergi meninggalkanku. Aku tak pernah mengerti dengan lelaki itu.
 
Segala tentangnya tak bisa sama sekali aku tebak. Bahan mata yang katanya jendela hati setiap orang, tak bisa menggambarkan perasaannya.
 
“Jangan lupa buatkan aku jus pir dan siapkan makanan juga minuman. Kikgwang akan datang hari ini.”
^^^^
“Hei, mereka pasangan kekasih yang mesra sekali.” Kikwang sahabat Hyun Seung memandang Minah dan TOP dari balkon kamar Hyun Seun
g.
“Mereka kakak adik, kau tau.” Hyun Seung terus fokus pada majalah fashion yang sedang dibacanya.
 
“Seperti ini kah yang disebut kakak adik?” Hyun Seung yang jengah akhirnya melihat pemandangan mata Kikgwang.
 
Yah, bisa dilihat begitu mesra. Minah tertawa melhat TOP yang makan begitu lahap. Dan sesekali TOP menyuapi Minah. Ada perasaan aneh menyusup ke dalam hati Hyun Seung.
 
“Mereka saling menyayangi jadi seperti itu.” Hyun Seung kembali duduk dan meminum jus pirnya.
 
Kikgwang duduk di samping Hyun Seung, “Apa kau pernah begitu dekat dengan Minah? Bukankah dia tunanganmu?”
 
“Hanya tunangan dalam surat wasiat kakekku, bukan tunangan yang sebenarnya.”
 
“Apakah kau tak curiga dengan hubungan mereka berdua? Bisa saja kan mereka berbohong.”
 
Hyun Seung berfikir sejenank,”Apa mereka harus melakukan tes DNA agar kau percaya mereka kakak adik?”
^^^^
 
Minah membuka pintu rumahnya sambil tersenyum. Meletakkan barang-barang pujaannya sambil tersenyum puas. Kulkasnya sudah dipenuhi bahan-bahan makanan. Dan dia bisa membeli jaket juga baju-baju bagus untuk Oppanya, bekerja di rumah keluarga Jang memang luar biasa menguntungkan.
 
Minah pun membereskan rumahnya yang sudah sangat berdebu. Oppamya pasti sudah sangat lelah hingga tak membersihkan rumah. Kalau saja Oppanya ada di rumah saat ini, akan diomelinya habis-habisan. Rumahnya sangat berantakan.
 
Minah duduk di sofa sambil memainkan ponselnya. Semua pekerjaan rumah sudah selesai dia kerjakan. Bahkan makan malam sudah siap tapi Oppanya tak juga pulang. Hufh, padahal sebentar lagi dia harus kembali ke rumah Mrs.Jang.
 
Minah pun meninggalkan rumahnya dengan enggan. Mau bagaimana lagi Mrs.Jang akan segera tiba setelah berlibur di Rusia. Dan bisa-bisa dia akan diomeli kalau tak berada di rumah.
 
“Hei, nanti malam TOP benar-benar akan ikut balapan kan?”
 
“Sepertinya, dia tak akan melewatkan hadiah yang begitu besar malam ini kan?”
 
Oppa, kau berbohong padaku! Awas saja!” Minah berlari menuju rumah Mrs. Jang. Ponselnya terus berdering tanda bahwa dia harus cepat kembali.
^^^^
Minah tak fokus melakukan pekerjaannya malam ini. Bahkan berkali-kali jari tangannya tersayat pisau karena dirinya sibuk memikirkan Oppanya. Bisa-bisanya mengingkari janji mereka. Bahkan Minah tak sadar saat Hyun Seung mengobati jari telunjuknya yang berdarah.
 
Minah sungguh gelisah. Dia mondar-mandir di kamarnya. Makan malam pun tak disentuhnya sama sekali. Waktu berjalan begitu lambat. Jam 2 malam terasa begitu lama.
 
MemUtuskan untuk pergi ke dapur membuat kopi. Matanya sungguh mengantuk, tak biasanya. Ini baru pukul 11 malam, dan dia harus menunggu sampai jam 2 pagi tiba. Sebelum dia kabur dan menemui Oppanya.
 
Minah tak bisa menghindar, ternyata Hyun Seung juga berada di dapur. “Selamat malam, Hyun Oppa.” Minah pun membuat secangkir kopi. Mereka menikmati minuman masing-masing dalam diam.
 
“Bisa tidak kau berhenti memainkan ponselmu? Itu sangat mengganggu.”
 
“Maaf, tapi aku sedang menunggu telepon seseorang. Maaf kalau aku sudah membuat Oppa tak nyaman.”
 
“Siapa? namjachingumu?”
 
Minah hanya diam, percuma berbicara dengan makhluk dingin seperti Hyun Seung. Terserah dia saja. Minah sangat khawatir, Oppanya tak pernah menjawab teleponya. Apakah Oppa benar-benar akan balapan malam ini?
 
“Kalau kau mau ke kebun belakang sebaiknya pakai jaket. Di luar sangat dingain.” Ucap Hyun Seung saat melihat Minah beranjak dari kursinya.
 
“Ah, tidak usah. Lagi pula jaketku ada di kamar. Aku sudah terbiasa dengan udara dingin.”
 
“Apa telepon dari lelakichingumu begitu penting hingga kau malas mengambil jaketmu? Dasar anak muda kalau lagi kasmaran.”
 
Aishhhh, tumben makhluk ini cerewet sekali. Haduhh, aku sudah tak tahan menelpon Oppaku. “Pakai saja jaketku kalau kau malas mengambil jaketmu.” Minah melongo melihat Hyeon Seung memberikan jaketnya walaupun tanpa menatap ke arahnya.
 
“Terima kasih, permisi.” Minah memakai jaket itu dan segera menuju kebun belakang. Sungguh jaket ini harum sekali. Huaaaa, membuat jantungnya berdebar kencang.
 
Minah mengacak-ngacak rambutnya. Bukankah dia harus fokus pada Oppanya tapi kenapa malah wajah Hyun Seung yang terbayang-bayang? Mungkin karena jaket ini. Minah ingin melepaskan jaket ini tapi udara begitu dingin.
 
Sudahlah, Minah hanya bisa pasrah. Dia hanya bisa menggelengkan kepalanya untuk mengusir bayangan wajah Hyun Seung yang terus membuatnya berdebar hingga kini.
 
Tanpa Minah sadar ada yang menatapnya dari atas balkon. Hyun Seung, entah sejak kapan dia senang melihat tingkah aneh Minah daro atas sini. “Apa kau begitu cemas pada lelakichingumu itu, Minah?”
.
.
.
TEBECE

COMMENT YUK,

PPYONG~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar