TITLE : [CHAPTER] // THE STORY YOU DIDN’T KNOW // PART 3
AUTHOR : EVERG
GENRE : SAD (?)
Main
CAST :
·
KEY
·
Ji Hyun 4minutes
·
Ryu Ah Young as
PURE
Support
Cast :
·
Lee Taemin (Angel)
WARNING :
Abal-abal, DON’T LIKE DON’T READ, NO
COPAS, banyak miss typo
DISCLAIMER :
Karakter tokoh
tidak sesuai aslinya. Hanya berupa hasil imajinasi author. Seluruh hak cipta
penulisan karakter, alur dalam cerita yang tertulis asli milik author.
NOTE !!!
Cerita ini hanya fiktif belaka. Bila ada karakter
idol kalian yang tidak biasa itu karena tunturan peran :p. Jangan marah ke
author.. marah saja ke orang lain di samping anda Hehehe
HAPPY READING
RCL Please
^^^^
THE STORY YOU DIDN’T KNOW
PART 3
PURE POV
Angel tak bersayap merupakan angel tak sempurna. Di mana dahulu angel tak sempurna ini akibat dari
pendahulunya banyak melakukan kesalahan dan pemberontakan. Hingga akhirnya
keturunannya ada yang diciptakan tak sempurna. Dan akulah salah satunya.
Aku
tak terlalu peduli akan ketidaksempurnaanku ini, awalnya. Aku pikir aku bisa
menerima hukuman ini. Namun saat aku melihatnya, aku berubah. Aku menjadi
sangat ingin memiliki sayap itu. Dan berada di sampingnya.
“ARGH~!”
Aku berteriak kesetanan. Menjambak rambutku hingga entah berapa banyak
rambutku yang jatuh dan terbang
tertiup angin. Ini baru hari ke 20, dan rasa sakit yang dirasakan bertambah
setiap harinya. Bulu-bulu di sayapku
memang perlahan tumbuh
namun semakin hari sakitnya
semakin tak tertahankan.
Hanya
alunan musik yang sering dia mainkan yang bisa mengurangi rasa sakitnya. Dan
wajahnya yang muram saat disakiti gadis itulah yang semakin membuatku bertahan
hingga kini. Aku akan menghapus gadis itu
dari pikiranmu. Karena hanya aku yang mengerti kau melebihi dirimu sendiri. Kata-kata
itulah yang selalu aku ucapkan berulang saat bayangan wajahnya yang murung
menghampiriku. Dan karena itupun aku mencoba untuk terus bertahan.
^^^^
Namaku
Pure. Aku adalah satu-satunya angel
tak sempurna di keluargaku. Keluargaku adalah para angel yang memiliki kedudukan penting di lembaga kehakiman heaven. Dan aku bagi mereka hanyalah
sebuah kesalahan besar yang memalukan. Aku hanya mendapat tempat paling sempit
di rumah untuk kamarku. Diperlakukan sangat berbeda di antara kakak dan dongsaengku. Bahkan sedikit orang yang
tau aku adalah bagian dari keluarga Zhan. Keluarga cukup terpandang di Heaven.
Tak
ku pungkiri aku sering menangis menyadari nasibku seperti ini. Aku juga tak
menginginkan untuk dilahirkan berbeda dengan para Angel lainnya. Aku pun sering iri mendengar cerita kakak-kakakku
tentang anak-anak kecil atau manusia yang mereka lindungi. Aku pasti akan
sangat menunggu cerita mereka walaupun harus mendengarkannya secara
sembunyi-sembunyi.
Aku
sudah menerima takdir ini waktu itu. Saat aku sedih aku akan menceritakan
kesedihanku pada Tuhan. Karena hanya dia yang selalu mendengarkanku. Dan setiap
aku selesai bercerita hatiku pasti akan sangat lega.
Dan
aku akan tertidur nyenyak di bantalku yang basah. Aku percaya Tuhan selalu
bersamaku dan tak akan meninggalkanku walaupun aku sering melupakannya. Dan
akan selalu menerimaku kembali walau aku sering mengabaikannya. Dan aku yakin
bahwa ini semua pasti ada hikmahnya.
Namun
pikiranku itu berubah sampai saat itu. Saat dimana aku menemukannya.
Memandangnya, mengaguminya dan selalu merindukannya. Merindukan suaranya yang
merdu, wajahnya yang menawan dan permainan alunan nada-nada itu. Nada berisi
rasa sepi, sakit, juga harapan. Semenjak
itulah hari-hariku dipenuhi olehnya. Dan aku pun hidup karenanya. Aku akhirnya memiliki
satu tujuan yang ingin sekali aku capai. Menjadi angel untuk membuatnya bahagia.
^^^^
[ FLASHBACK
ON ]
Saat itu aku sedang menangis, lagi-lagi
para makhluk itu menertawakanku saat aku mengatakan aku salah satu anggota
keluarga Zhan. Dan rasanya semakin remuk saat kakakku yang berada di sana malah
mengatakan bahwa aku pembohong. Bahwa aku hanyalah makhluk yang dipungut Ayahku
untuk dirawat. Mendengarnya aku hanya bisa membiarkan cairan bening itu
mengalir, diiringi berbagai cemoohan yang mereka katakan tentangku. Karena
pendengaranku serasa hendak meledak, aku berlari kencang. Hingga tanpa sadar
aku memasuki sebuah portal dan akhirnya terjatuh di dunia manusia.
Saat aku sedang menangis tersedu-sedu,
aku mendengar suara teriakan rasa sakit. Aku berdiri perlahan, mengabaikan rasa
sakit setelah pendaratanku di tanah. Dengan mata yang penuh air mata, mataku
menangkap pemandangan dimana seorang lelaki dewasa sedang memukuli seorang anak
lelaki yang melindungi ibunya yang sepertinya sudah pingsan. Setiap pukulan dan
raungan anak itu terasa menghujam seluruh tubuhku. Aku berbaring di lantai
rumahnya, menangis. Merutuki diriku, aku melihat hal buruk di depan mataku dan
tak ada yang bisa aku lakukan. Dan anak lelaki itu pun berbaring di lantai sambil
menangis. Aku dapat melihat matanya yang penuh air mata sepertiku. Melihat
matanya, segalanya terasa terkunci. Aku seperti tenggelam dalam dirinya.
Entah sudah berapa lama kami berada di
posisi ini. Lelaki dewasa itu telah pergi. Perlahan anak lelaki itu merangkak,
berusaha menuju sebuah benda bewarna hitam yang berada di pojok ruanagn. Dengan
susah payah, anak itu duduk di depan benda itu. Saat jari-jari tangannya
menyentuh benda itu terdengar alunan nada lembut. Alunan yang membuat tangisku terhenti.
Menciptakan rasa damai yang sangat. Mataku tak bisa lepas dari sosoknya, dia
yang sedang memainkan alunan nada sambil menutup matanya. Semenjak itu aku
jadikan dia lelakiku, tujuan
hidupku.
[ FLASHBACK END ]
Tak
kusangka jalan untuk mendapatkan sayap itu begitu sulit dan menyakitkan. Lebih
dari apa yang aku bayangkan sebelumnya. Tapi saat membayangkan aku berada di
sisinya, bersamanya sepanjang waktu, rasanya semua hal buruk menghilang begitu
saja.
Aku
merasa kesakitan setiap pertumbuhan sayapku. Aku akan menjabak dan berteriak
sekencang-kencangnya bila rasa sakit itu menyerangku, seperti ini. Aku mencoba
pergi jauh dari rumah kemudian berteriak sekencang-kencangnya. Bila rasa
sakitnya sudah cukup mereda aku akan pulang ke rumah.
Dengan
tertatih aku berjalan menuju kamarku. Kamar sempit yang berada di pojok rumahku. Seluruh badanku
bergetar hebat namun keringat mengucur deras dari tubuhku. Aku tak kuat lagi
dan akhirnya aku hanya bisa meringkuk di lantai. Melengkungkan tubuhku seperti
bola, menahan semua rasa sakitnya. Tuhan,
ini begitu menyakitan!
^^^^
Malam
ini pun rasa sakitnya tak berkurang. Ternyata tahapnya benar-benar penuh
perjuangan dari yang aku bayangkan selama ini. Bayang-bayang gelap berisi
kemungkinan buruk selalu mendatangiku disetiap rasa sakit menekan-nekan seluruh
inci tubuhku.
Dan
malam ini aku benar-benar semakin gelisah. Selain harus menahan rasa sakit itu,
aku juga terus berpikir keras, apakah
mimpi-mimpi yang berisi lelakiku itu
adalah hal yang benar. Setiap malam aku memimpikannya merasakan sakit yang
tercipta oleh gadis itu, Ji Hyun begitu
lelakiku memanggilnya. Dan aku belum bisa benar-benar tenang sebelum melihat
keadaan yang sebenarnya.
Dan
aku pun berjalan perlahan menyusuri gumpalan awan. Malam ini udara sangat
dingin dan bulan purnama bersinar begitu indahnya. Kali ini bukan hanya
pantatku saja yang terasa sakit saat terjatuh ke bumi, tapi juga seluruh
tubuhku. Aku berjalan perlahan sambil menahan sakit. Dengan nafas yang terasa
sesak dan keringat dingin yang terus bercucuran, aku terus berjalan.
“Key,
dengarkan aku sekali saja,”
“Ji
Hyun, aku mengerti. Aku akan selalu mengerti.”
Key? Apakah itu namamu? Percakapan
mereka terdengar di telingaku walaupun aku merasa tempat lelakiku –Key- masih sangat
jauh. Aku terus berjalan menuju rumah
Key. Mengatur nafasku dan menyandarkan punggungku di salah pohon besar di taman
belakang rumah Key. Key sedang di teras rumahnya sambil memainkan piano. Sakit
kembali menderaku. Aku bersandar di batang pohon sambil terus mendengarkan
alunan nada yang dimainkan Key.
Nafasku
sangat tercekat! Aku menutup mulutku dengan kedua telapak tangan. Mataku
terbuka dua kali lebih besar. Pemandangan ini adalah pemandangan yang tak ingin
ku lihat. Tiba-tiba Ji Hyun menarik
kedua lengan Key lalu mendekatkan bibir miliknya dengan bibir Key.
Sakit
yang amat sangat tiba-tiba menjalar ke seluruh tubuhku. Melebihi rasa sakit
yang aku dapatkan selama ini. Air hangat membanjiri kedua mataku. Benar-benar terasa
tak bisa bernafas. Setelahnya yang aku lihat hanya gelap.
^^^^
Saat
kau merasakan bahwa kau mencintainya. Saat kau tau dialah yang berhasil
mengambil semua yang ada pada dirimu. Dan saat kau putuskan dialah hal yang
paling berharga untukmu. Apakah kau akan mengorbankan semuanya? Walaupun kau
tau jurang itu sangat lebar dan dalam.
“Taemin,”
ucap Pure pelan. Pure berusaha bangun namun Taemin menahannya untuk tetap
berbaring.
“Aku
menemukanmu pingsan maka aku membawamu kemari. Sudah aku bilang jauhi manusia
itu selama pertumbuhan sayapmu. Berada di dekatnya membuatmu semakin lemah.” Taemin
meminumkan segelas air padaku, rasa sejuk menjalar ke seluruh tubuh Pure.
“Tetaplah diam di sini sampai sayapmu terbentuk sempurna.”
“Tapi-“
Taemin
menatap Pure tajam. Di saat seperti ini,
bisa-bisanya dia menemui manusia itu. “Abaikan semua hal tentang manusia
itu. Asal kau tau, semua yang datang padamu lewat mimpi itu hanya
informasi-informasi palsu. Kau masih diuji Pure. Dan bila kau masih keras
kepala, kau bisa-bisa tamat.”
“Benarkah?”
“Diam
atau semua menjadi sia-sia saja. Kau tau maksudku kan?” Taemin pun terbang
meninggalkan Pure yang berbaring di awan berbentuk pondokan. Dan awan seperti
ini baru pertama kali dilihatnya. Awan tempatnya berbaring terasa memijat
punggungnya. Membuat matanya berat lalu tertutup.
Maaf aku berbohong padamu Pure. Tapi keterikatan batinmu dengan
manusia itu terlalu kuat. Dan itu membahayakanmu untuk saat ini. Taemin melihat
kebelakang dan menghela nafas saat Pure mulai tertidur.
^^^^
40
hari pun berlalu dan sayap-sayap Pure sudah terbentuk sempurna. Masa-masa
paling berat berhasil dilaluinya. Baginya ini sebuah keajaiban. Sungguh dia
ingin segera bertemu dengan Key.
Pure
bergidik ngeri memandangi pemandangan di hadapannya. Menatap tubuh-tubuh tak bernyawa. Tubuh para Angel tak sempurna yang tak bisa
melewati masa puncak ujian pemberian sayap. Tak terbayang bila dia yang berada
di posisi mereka saat ini. Pure dan angel
yang lain membungkuk memberi penghormatan terakhir.
Kali
aku tak akan merasakan sakit di pantatku lagi. Aku sudah memiliki sayap
sekarang. Pure melihat ke arah depan, dunia manusia semakin dekat.
.
.
TEBECE
COMMENTNYA DONK
PPYONG~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar