.showpageArea a { text-decoration:underline; } .showpageNum a { text-decoration:none; border: 1px solid #cccccc; margin:0 3px; padding:3px; } .showpageNum a:hover { border: 1px solid #cccccc; background-color:#cccccc; } .showpagePoint { color:#333; text-decoration:none; border: 1px solid #cccccc; background: #cccccc; margin:0 3px; padding:3px; } .showpageOf { text-decoration:none; padding:3px; margin: 0 3px 0 0; } .showpage a { text-decoration:none; border: 1px solid #cccccc; padding:3px; } .showpage a:hover { text-decoration:none; } .showpageNum a:link,.showpage a:link { text-decoration:none; color:#333333; }

Flash Labels by Way2Blogging

Kamis, 03 April 2014

[REQ FF] // THE STORY YOU DIDN’T KNOW // PART 1






TITLE : [CHAPTER] // THE STORY YOU DIDN’T KNOW // PART 1

AUTHOR     : EVERG

GENRE : SAD (?)

Main CAST       :
·         KEY

·         Ji Hyun 4minutes

·         Ryu Ah Young as PURE


Support Cast    :
·         Lee Taemin (Angel)

WARNING    :
Abal-abal, DON’T LIKE DON’T READ, NO COPAS, banyak miss typo

DISCLAIMER      :
Karakter tokoh tidak sesuai aslinya. Hanya berupa hasil imajinasi author. Seluruh hak cipta penulisan karakter, alur dalam cerita yang tertulis asli milik author.


NOTE !!!
Cerita ini hanya fiktif belaka. Bila ada karakter idol kalian yang tidak biasa itu karena tunturan peran :p. Jangan marah ke author.. marah saja ke orang lain di samping anda Hehehe

HAPPY READING

RCL Please

EPISODE SEBELUMNYA

TEASER II
^^^

THE STORY ONLY YOU DIDN’T KNOW

PART 1

Aku dekat denganmu lebih dari jantung dan hatimu. Menempel lekat seperti kulit pada tulangmu, mengekutimu seperti kau dan bayanganmu. Tapi sedekat apapun aku padamu, kau sedikitpun tak menyadarinya. Ini ceritaku, cerita yang tak akan kau tau sampai kapanpun.
^^^^

PURE POV

Aku tengkurap di gumpalan  kapas  putih  nan empuk, menopang daguku pada kedua telapak tangan. Mataku berbinar dan bibirku terus tersenyum. Menatap tak berkedip sesosok makhluk ciptaan Tuhan yang mendekati sempurna. Namun dia begitu jauh dan tak akan termiliki sampai kapanpun.

Makhluk itu terus menggerakkan tubuhnya mengikuti alunan lagu membuat rambutnya bergerak ke sana ke mari, membuatku ingin mencubit kedua pipinya. Matanya tertutup dan senyumnya terkembang. Setahuku, dia sesekali suka menari di tempat ini.

“Dua, tiga, empat, lima...” aku menghitung setiap tetes keringat yang membasahi wajahnya. Andai aku bisa datang ke tempatnya dan berada tepat di hadapannya aku pasti akan menghapus keringat-keringat itu.

Aku menghembuskan nafasku lemah. Mengubah posisi menjadi duduk. “Andai aku memiliki kumpulan bulu itu.” Aku menatap punggungku.

“Angel macam apa yang tak memiliki sayap? Memalukan!” Teringat cemoohan salah satu dongsaengku. Mengingatnya, membuat sesuatu menghimpit dadaku. Aku menatap sendu ke langit, “Tuhan, kalau kau jadikan aku angel tak sempurna seperti ini, kenapa kau tak ciptakan aku menjadi makhluk seperti dia saja. Ini sangat berat Tuhan.” Aku menunduk dan air mata tanpa aku bisa tolak mengalir begitu saja membasahi kedua pipiku.

“Tes ini adalah kesempatan terkhirmu mendapatkan sayap. Kalau kau gagal lagi, kenyataan terburuk itu akan terjadi. Tubuhmu akan hancur berubah menjadi gumpalan debu, Dear.” Bagaimana kalau aku gagal? Mimpi buruk itu akan benar-benar menjadi kenyataan. Ketakutan aku tak akan melihatmu lagi.
^^^^

 Aku berlari sekuat yang aku mampu. Andai aku memiliki sayap aku tak perlu mengeluarkan keringat seperti ini. Berapa lama lagi aku akan sampai pada tempat bernama London itu? Tempat di mana makhluk sempurnaku berada. Bermodalkan nekat aku kabur dari Heaven dan turun ke bumi.

Aku hanya ingin melihatnya sebentar. Untuk menambah semangatku untuk mengikuti tes nanti. Agar aku tak takut, semoga saja nanti aku bisa mendapatkan sayap itu.

“Berhenti di sana!” Seketika aku berhenti mendadak. Saat seorang lelaki bertubuh lebih tinggi dariku berdiri tegak di hadapanku. Hampir saja aku menabrak orang itu. Dengan nafas naik turun, aku menatap makhluk sebangsaku. Lebih tepatnya makhluk sebangsa yang derajatnya sangat jauuuuh~ -bahkan aku harus memonyongkan bibirku sangat maju- untuk menyebutkan berapa jauhnya tingkatan antara aku dan orang ini. Mataku yang terpaku menatapnya mengabaikan [edang  tajam yang kini bertengger berada di leherku. Sial, aku ketahuan!

Rambutnya yang berwarna coklat almond, senada dengan kedua matanya. Si poison of heaven,jangan kira dengan tubuh kurus dia ringkih. Dia bisa meremukkan tulangmu bahkan tanpa dia harus mengeluarkan tenaganya. Ditambah orang ini guardian tingkat 11. Dan aku yang hanya malaikat tingkat paling dasar yang tak memiliki sayap pula.
 Tapi, untuk apa  dia berada disini? cara kaburku adalah cara yang paling aman yang pernah aku coba. “Master Taemin,” Aku membungkuk padanya. Dia pun segera menurunkan pedangnya dan menyembunyikan pedang itu di belakang punggungnya. “Seorang master seperti anda sedang apakah di sini? Apa kau sama sepertiku sedang bermain-main dengan angin yang bertiup?”
Aku tersenyum kecil sambil mengepak-ngepakkan kedua tanganku. Dia memicingkan matanya lalu berdecak. Telunjuknya menyentuh ujung hidungku. Membuat kepakanku seketika berhenti. Kedua bola matanya yang berwarna serupa dengan rambutnya kini berubah menjadi hitam kelam. Dan aku bisa merasakan tekanan kuat menyebar di sekelilingku. “Aku hanya-” Tiba-tiba saja, ujung pedangnya sudah berasa di depan mataku. Aku berusaha menjauhkan pedangnya agar tak menyentuh diriku. Tatapannya saja sudah membuat lututku bergetar.

“Makhluk rendahan sepertimu berani-beraninya kabur dan meninggalkan heaven dan turun ke bumi! Manusia mana yang akan kau temui?” Taemin memekik keras. Tak hanya lututku yang bergetar, seluruh tubuhku kini bergetar hebat. Bahkan aku tak merasakan lagi telapak kakiku menyentuh puncak pohon tempatku berdiri sekaramg. Suara geraman kemudian terdengar bagaikan kilatan petir di saat hujan. “Kau tau tidak itu kesalahan besar!”

Aku berlutut memegang kakinya, “Aku mohon padamu, maafkan aku. Aku hanya ingin melihatnya saja, untuk mengisi semangatku menjalani ujian nanti.”

“Ini sangat salah! Tak pernah diperbolehkan angel tanpa sayap berada di samping menusia. Tidak akan pernah diperbolehkan! Kau mau musnah saat ini juga!” Taemin hendak mengayunkan pedangnya. Aku menutup kedua tanganku sambil mencengkram kaki Taemin.

“Aku mohon belas hatimu, master Taemin.” Ucapku lemah. Aku terduduk dan menunduk. “Aku berani mengikuti tes itu pun agar bisa dekat dengan manusia itu.”

 “Apa yang kau harapkan dari manusia itu, hah?” Taemin menghentakkan kaki kanannya. Membuatku terjungkal kebelakang. Dia menyentuh daguku dan menggerakkannya ke atas. “Asal kau tahu, baginya kau tak akan pernah ada artinya. Berada di sampingnya saja kau tidak akan pernah diperbolehkan. Apalagi dia tau kehadiranmu. Tak pernah akan berguna. Lupakan dia dan jangan pernah bermimpi tentang hal ini lagi!“

Aku tersedu melihat adegan di depan mataku. Saat Taemin mengeluarkan cermin dari jubahnya dan permukaan cermin itu menampilkan apa yang sedang dilakukan lelakiku. NYUUUUT! Terasa sesuatu terhimpit di dalam sini. Sakit yang seharusnya tak ku rasakan.

“Apa ini namanya? Kau peduli pada manusia itu?” Taemin mencibir. “Cih, makhluk rendahan sepertimu memang tak tau aturan!bisa-bisanya kau memiliki sesuatu yang terlarang seperti itu. kepedulian bisa membunuhmu. Kau bukan malaikat yang diperbolehkan untuk memiliki hal seperti itu. tugasmu hanya diam di heaven sambil menunggu kemusnahanmu.”

Aku masih menangis sesegukan memandang lelakiku di cermin sementara kedua bibir Taemin terus saja mengoceh. Di hadapanku ini seperti pemutaran film romantis yang sangat manis. Tapi bagiku ini seperti film tragedy yang menguras air mata. “Kalau begini lebih baik aku benar-benar musnah saja. Tak usah mengikuti tes bodoh itu!” Aku menghapus air mataku kasar lalu beranjak pergi.

“Hei, hei! Mau ke mana kau!” Taemin menahan lenganku.

“Kalau kau mau silahkan bunuh saja aku sekarang. Lagi pula tak ada gunanya juga aku masih berada di sini.” Aku memegang pedangnya dan mendekatkan pedang itu ke leherku. Namun tiba-tiba saja pedang itu melebur, berubah menjadi kabut tipis.

“Ckck, gadis bodoh! Setelah kau tau apa yang sebenarnya terjadi kau dengan rela menyerahkan dirimu untuk aku habisi? Coba lihat siapa yang sejak awal nekat lari hanya untuk datang ke dunia manusia. Dan sekarang, lebih baik aku mati saja!” Taemin menirukan cara  bicaraku.

Aku terduduk, air mata itu tak mau berhenti. Coba saja dibayangkan, saat kau telah jatuh pada sebuah lingkaran yang hanya berisi seseorang. Memandangnya saja bisa membuatmu dipenuhi ledakan-ledakan menyenangkan. Lalu setelahnya kau mengetahui bahwa dia memiliki alasan lain untuk merasakan hal yang serupa denganmu. Untuk apa lagi melakukan hal yang butuh pengorbanan yang sangat bedar hanya untuk seseorang yang tak akan pernah menganggap kau ada di dunia ini.

Taemin mengetuk kepalaku tiga kali, menarik lenganku, setelahnya membawaku terbang. Kami duduk di atas awan yang empuk, terbang mengikuti angin yang berhembus. “Karena aku adalah angel yang baik hati , aku membawamu merasakan bagaimana menaiki awan. Tak harus begitu kelelahan berlari. Ini kebaikan yang jarang aku lakukan. Bersamaku, para penjaga lain akan menemukanmu.” Dia menatap lurus ke depan sambil mengangkat dagunya. Aku hanya memandanginya dari samping sambil menghapus air mataku. Ternyata, rumor tentang angel satu ini memang benar adanya. Aku memeluk lututku dan meletakkan kepalaku di atas lutut.

“Rumor? Ternyata banyak juga yang membicarakanku tanpa aku ketahui.” Aku menelan ludahku dengan susah payah saat dia mengatakan hal itu. aku segera menutup mataku rapat-rapat. Tidak seharusnya aku melupakan bahwa makhluk tingat tinggi sepertinya bisa membaca pikiran orang lain. “

Kau itu sangat mudah remuk.” Lanjutnya. Taemin menatap ke arahku sambil tertawa meremehkan. Mata coklatnya telah kembali, sang matahari yang awalnya menyengat selama perjalan berubah hangat. “Aku akan menganggap aku tak melihatmu hari ini. Aku anggap kita tak saling bertemu.” Taemin kembali menatap lurus ke depan. Dia menghela nafasnya lalu membaringkan tubuhnya di permukaan awan. Menjadikan kedua tangannya sebagai alas untuk kepalanya. “Kau sepertinya sangat menyukai manusia itu. Mata berbinarmu dan senyum lebar itu. Apa yang menarik dari seorang manusia? Padahal kalau kau perhatikan, aku jauh lebih tampan dibandingkan dengannya.” Dia kembali menatapku, menggerakkan ujung ibu jarinya ke bibirnya. Dilanjutkan dengan mengedipkan mata kanannya. Aku segera mengalihkan pandanganku ke samping. Perutku benar-benar terasa mual sekarang.

Terdengar “Klik” saat Taemin menekan jam tangan di tangan kirinya, “Aku sudah mensetting waktunya. Aku beri kau waktu 2 jam untuk sepuas-puasnya memandang manusia itu. Saat waktumu habis aku akan menjemputmu. Jangan pernah berfikir untuk lari dariku. Aku tau kemanapun kau pergi, di manapun kau bersembunyi.” Shingg, Taemin pun menghilang.

Awan itu pun berhenti, aku dengan semangat yang meluap melompat ke bawah. BUKKK! Mengelus pantatku untuk yang kedua kalinya. Beginilah kalau tak memilki sayap, setiap turun dari awan aku akan mendarat dengan pantat yang sakit. Tak apa, asalkan aku bisa bertemu dengan lelaki itu. Walaupun masih terselip rasa sakit di hatiku. Aku harus bertemu dengannya hari ini. Firasatku mengatakan setelah ini aku tak akan melihatnya lagi.
^^^^

Seperti ini rasanya musim semi? Udara yang sejuk kini berganti hangat. Begitulah yang dikatakan manusia-manusia yang aku temui. Aku hanya menganggukkan kepalaku. lumayan.
“Di mana dia?” Aku berjalan tak tentu arah. Bodoh, bagaimana bisa menemukan satu manusia di antara berjuta manusia di sini. Aku berdiri mematung memandang sekelilingku, memandang para manusia yang berlalu lalang. Sesekali mereka menabrak, bukan, menerobos tubuhku. Aku meremas jari-jariku, waktuku semakin lama semakin berkurang.

Tiba-tiba saja telingaku menangkap alunan nada yang tak asing. Alunan nada yang sering dimainkankan lelakiku itu. Nada yang mengalun dari benda entah apa namanya, yang akan keluar suara lembut bila jari-jari kita menekan sesuatu bewarna putih pada benda itu. Aku menutup kedua mataku, meletakkan telapak tanganku ke dadaku. Aku bisa membayangkan bagaimana ekspresi wajahnya saat ini. Aku berjalan mengikuti alunan suara itu sambil menutup mataku, menikmatinya.

Saat aku membuka mataku, lelakiku itu sedang memainkan benda itu lagi sambil menutup matanya. Dia hanya memakai kaos berwarna putih berbalut jas berwarna abu-abu. Tak memedulikan keramaian di sekelilingnya. Sepertinya sedang ada perkumpulan saat ini. “Tampan!”

Bukkk! “AWWWW!” Aku terpental cukup jauh saat tanpa sadar kedua kakiku berjalan hendak mendekatinya. Apa ini? Aku berdiri dan kembali berjalan mendekat. Aku pun kembali terpental untuk kedua kalinya. “Apa ini artinya kau benar-benar tak bisa berada di sampingnya?”

“Eoh?” Mataku tertuju tajam pada lelakiku itu. Dia berhenti memainkan alunan nada itu, matanya tertuju pada satu titik. “Gadis itu lagi!” Aku mengepalkan tanganku kuat-kuat. “Itukah  gadis yang bisa membuatmu merasakan letupan di dalam sini? Yang sayangnya kini sibuk bermesraan dengan lelaki lain? Cih, apa hebatnya manusia seperti itu?”

“Sebegitu tak telihatkah cintaku di matamu?”

Eoh, mataku membulat. Suara lelakiku itu terdengar begitu sedih saat melihat gadis yang membuat matanya berbinar kini berjalan mendekatinya sambil memeluk lengan lelaki di sampingnya. Walaupun sejauh 1 meter dari tempat ku berdiri saat ini, suara lirih lelakiku itu terdengar sangat jelas di pendengaranku.

Lelakiku mencoba tersenyum saat gadis itu mengenalkan lelaki disampingnya. Aku mencengkram dadaku, aku merasakannya. Rasa sakit lelaki itu. Amarah yang menekan sekaligus perih yang menusuk. Gadis di hadapannya tersenyum sangat lebar, mengabaikan sorot mata sedih yang harusnya disadarinya. “Aish~, dasar gadis menyebalkan!” Gigiku menggerutuk.

Tiba-tiba saja aku merasakan seseorang memukul kepalaku keras. Dan saat aku berbalik aku medapati wajah orang itu lagi. Melihat wajahnya saja, rasa kesal itu semakin bertambah. Aku mencoba menarik kedua ujung bibirku, membungkuk padanya.

“Kau betah sekali di sini.” Menggelengkan kepalanya sambil kedua lengannya melipat di depan dada. “Ayo cepat kita kembali! Ckck~, kalau aku tak kemari kau pasti melupakan perjanjian kita.” Taemin menarik kerah belakang bajuku.

Aku memutar kedua bola mataku “Cepat bawa aku pergi dari sini! Cepat!” teriakku sambil menghentakkan kedua kakiku. Taemin melepaskan cengkramannya pada kerah bajuku, lalu terdiam di tempatnya berdiri.

“Kenapa kau yang membentak dan memerintahku?” Taemin mendorong keningku dengan ujung telunjuknya. “Ingat posisimu, HAH!” Taemin mengentukkan tongkat yang entah dari mana di puncak kepalaku. Berapa banyak barang seperti itu yang dia miliki? Aiss~

“Aku mendengarmu~” Taemin mendelik. Setelah itu sinar menyilaukan menerpa tubuh kami.

Setelah aku mendapatkan sayap ini,lihat saja apa yang akan aku lakukan. Tunggu dan jangan menyesal.
.
.
.
.
.
TEBECE

DITUNGGU JUGA COMMENTNYA^^

PPYONG~

2 komentar:

  1. Huaaaaaaaaaaaaaa
    Kece badai unnn xD wkwk
    Ternyata benar harusnya taemin itu jonghyun xD castnya kelewat mainly(?) Buat seorang tetem kkkkk *protes gatau diri*

    Unyu banget ceritanya lanjut unnn pleaseeee :3 *nyengir*
    Ceritanya beneran ngena xD bikin penasaran :3
    Makasih unnie shadow sayang :*

    BalasHapus
  2. Thanks for coming n comment sky^^
    Bneran bgus kah? waks

    Gpp taem kan skrg wjh'a bsa songgong gg cute doank ;p
    Jjong udh main d ftv lain waks

    oke nanti aq lanjutin hehe
    semoga gg kecewa udah req sama aq

    ppyong~

    BalasHapus