TITLE : [CHAPTER] // THE STORY YOU DIDN’T KNOW //
PART 1
AUTHOR : EVERG
GENRE : SAD (?)
Main CAST :
·
KEY
·
Ji Hyun 4minutes
·
Ryu Ah Young as
PURE
Support Cast :
·
Lee Taemin
(Angel)
WARNING :
Abal-abal, DON’T LIKE DON’T
READ, NO COPAS, banyak miss typo
DISCLAIMER :
Karakter tokoh
tidak sesuai aslinya. Hanya berupa hasil imajinasi author. Seluruh hak cipta
penulisan karakter, alur dalam cerita yang tertulis asli milik author.
NOTE !!!
Cerita ini hanya fiktif belaka. Bila ada karakter
idol kalian yang tidak biasa itu karena tunturan peran :p. Jangan marah ke
author.. marah saja ke orang lain di samping anda Hehehe
HAPPY READING
RCL Please
TEASER II
^^^
THE STORY ONLY
YOU DIDN’T KNOW
PART 1
Aku
dekat denganmu lebih dari jantung dan hatimu. Menempel lekat seperti kulit pada
tulangmu, mengekutimu seperti kau dan bayanganmu. Tapi sedekat apapun aku
padamu, kau sedikitpun tak menyadarinya. Ini ceritaku, cerita yang tak akan kau
tau sampai kapanpun.
^^^^
PURE POV
Aku
tengkurap di gumpalan kapas putih
nan empuk, menopang daguku pada kedua telapak tangan. Mataku berbinar
dan bibirku terus tersenyum. Menatap tak berkedip sesosok makhluk ciptaan Tuhan
yang mendekati sempurna. Namun dia begitu jauh dan tak akan termiliki sampai
kapanpun.
Makhluk
itu terus menggerakkan tubuhnya mengikuti alunan lagu membuat rambutnya
bergerak ke sana ke mari, membuatku ingin mencubit kedua pipinya. Matanya
tertutup dan senyumnya terkembang. Setahuku, dia sesekali suka menari di tempat
ini.
“Dua,
tiga, empat, lima...” aku menghitung setiap tetes keringat yang membasahi
wajahnya. Andai aku bisa datang ke tempatnya dan berada tepat di hadapannya aku
pasti akan menghapus keringat-keringat itu.
Aku
menghembuskan nafasku lemah. Mengubah posisi menjadi duduk. “Andai aku memiliki
kumpulan bulu itu.” Aku menatap punggungku.
“Angel
macam apa yang tak memiliki sayap? Memalukan!” Teringat
cemoohan salah satu dongsaengku.
Mengingatnya, membuat sesuatu menghimpit dadaku. Aku menatap sendu ke langit,
“Tuhan, kalau kau jadikan aku angel tak sempurna seperti ini, kenapa kau tak
ciptakan aku menjadi makhluk seperti dia saja. Ini sangat berat Tuhan.” Aku
menunduk dan air mata tanpa aku bisa tolak mengalir begitu saja membasahi kedua
pipiku.
“Tes
ini adalah kesempatan terkhirmu mendapatkan sayap. Kalau kau gagal lagi,
kenyataan terburuk itu akan terjadi. Tubuhmu akan hancur berubah menjadi
gumpalan debu, Dear.” Bagaimana kalau
aku gagal? Mimpi buruk itu akan benar-benar menjadi kenyataan. Ketakutan aku
tak akan melihatmu lagi.
^^^^
Aku berlari sekuat yang aku mampu. Andai aku
memiliki sayap aku tak perlu mengeluarkan keringat seperti ini. Berapa lama
lagi aku akan sampai pada tempat bernama London itu? Tempat di mana makhluk
sempurnaku berada. Bermodalkan nekat aku kabur dari Heaven dan turun ke bumi.
Aku
hanya ingin melihatnya sebentar. Untuk menambah semangatku untuk mengikuti tes
nanti. Agar aku tak takut, semoga saja nanti aku bisa mendapatkan sayap itu.
“Berhenti
di sana!” Seketika aku berhenti mendadak. Saat seorang lelaki bertubuh lebih
tinggi dariku berdiri tegak di hadapanku. Hampir saja aku menabrak orang itu.
Dengan nafas naik turun, aku menatap makhluk sebangsaku. Lebih tepatnya makhluk
sebangsa yang derajatnya sangat jauuuuh~ -bahkan aku harus memonyongkan bibirku
sangat maju- untuk menyebutkan berapa jauhnya tingkatan antara aku dan orang
ini. Mataku yang terpaku menatapnya mengabaikan [edang tajam yang kini bertengger berada di leherku.
Sial, aku ketahuan!
Rambutnya
yang berwarna coklat almond, senada dengan kedua matanya. Si poison of heaven,jangan kira dengan tubuh kurus dia ringkih. Dia
bisa meremukkan tulangmu bahkan tanpa dia harus mengeluarkan tenaganya.
Ditambah orang ini guardian tingkat 11. Dan aku yang hanya malaikat tingkat
paling dasar yang tak memiliki sayap pula.
Tapi, untuk apa dia berada disini? cara kaburku adalah cara
yang paling aman yang pernah aku coba. “Master Taemin,” Aku membungkuk padanya.
Dia pun segera menurunkan pedangnya dan menyembunyikan pedang itu di belakang
punggungnya. “Seorang master seperti anda sedang apakah di sini? Apa kau sama
sepertiku sedang bermain-main dengan angin yang bertiup?”
Aku
tersenyum kecil sambil mengepak-ngepakkan kedua tanganku. Dia memicingkan
matanya lalu berdecak. Telunjuknya menyentuh ujung hidungku. Membuat kepakanku
seketika berhenti. Kedua bola matanya yang berwarna serupa dengan rambutnya
kini berubah menjadi hitam kelam. Dan aku bisa merasakan tekanan kuat menyebar
di sekelilingku. “Aku hanya-” Tiba-tiba saja, ujung pedangnya sudah berasa di
depan mataku. Aku berusaha menjauhkan pedangnya agar tak menyentuh diriku.
Tatapannya saja sudah membuat lututku bergetar.
“Makhluk
rendahan sepertimu berani-beraninya kabur dan meninggalkan heaven dan turun ke
bumi! Manusia mana yang akan kau temui?” Taemin memekik keras. Tak hanya
lututku yang bergetar, seluruh tubuhku kini bergetar hebat. Bahkan aku tak
merasakan lagi telapak kakiku menyentuh puncak pohon tempatku berdiri sekaramg.
Suara geraman kemudian terdengar bagaikan kilatan petir di saat hujan. “Kau tau
tidak itu kesalahan besar!”
Aku
berlutut memegang kakinya, “Aku mohon padamu, maafkan aku. Aku hanya ingin melihatnya
saja, untuk mengisi semangatku menjalani ujian nanti.”
“Ini
sangat salah! Tak pernah diperbolehkan angel tanpa sayap berada di samping
menusia. Tidak akan pernah diperbolehkan! Kau mau musnah saat ini juga!” Taemin
hendak mengayunkan pedangnya. Aku menutup kedua tanganku sambil mencengkram
kaki Taemin.
“Aku
mohon belas hatimu, master Taemin.” Ucapku lemah. Aku terduduk dan menunduk.
“Aku berani mengikuti tes itu pun agar bisa dekat dengan manusia itu.”
“Apa yang kau harapkan dari manusia itu, hah?”
Taemin menghentakkan kaki kanannya. Membuatku terjungkal kebelakang. Dia
menyentuh daguku dan menggerakkannya ke atas. “Asal kau tahu, baginya kau tak
akan pernah ada artinya. Berada di sampingnya saja kau tidak akan pernah
diperbolehkan. Apalagi dia tau kehadiranmu. Tak pernah akan berguna. Lupakan
dia dan jangan pernah bermimpi tentang hal ini lagi!“
Aku
tersedu melihat adegan di depan mataku. Saat Taemin mengeluarkan cermin dari
jubahnya dan permukaan cermin itu menampilkan apa yang sedang dilakukan lelakiku.
NYUUUUT! Terasa sesuatu terhimpit di
dalam sini. Sakit yang seharusnya tak ku rasakan.
“Apa
ini namanya? Kau peduli pada manusia itu?” Taemin mencibir. “Cih, makhluk
rendahan sepertimu memang tak tau aturan!bisa-bisanya kau memiliki sesuatu yang
terlarang seperti itu. kepedulian bisa membunuhmu. Kau bukan malaikat yang
diperbolehkan untuk memiliki hal seperti itu. tugasmu hanya diam di heaven
sambil menunggu kemusnahanmu.”
Aku
masih menangis sesegukan memandang lelakiku di cermin sementara kedua bibir Taemin
terus saja mengoceh. Di hadapanku ini seperti pemutaran film romantis yang
sangat manis. Tapi bagiku ini seperti film tragedy yang menguras air mata.
“Kalau begini lebih baik aku benar-benar musnah saja. Tak usah mengikuti tes
bodoh itu!” Aku menghapus air mataku kasar lalu beranjak pergi.
“Hei,
hei! Mau ke mana kau!” Taemin menahan lenganku.
“Kalau
kau mau silahkan bunuh saja aku sekarang. Lagi pula tak ada gunanya juga aku masih
berada di sini.” Aku memegang pedangnya dan mendekatkan pedang itu ke leherku.
Namun tiba-tiba saja pedang itu melebur, berubah menjadi kabut tipis.
“Ckck,
gadis bodoh! Setelah kau tau apa yang sebenarnya terjadi kau dengan rela
menyerahkan dirimu untuk aku habisi? Coba lihat siapa yang sejak awal nekat
lari hanya untuk datang ke dunia manusia. Dan sekarang, lebih baik aku mati
saja!” Taemin menirukan cara bicaraku.
Aku
terduduk, air mata itu tak mau berhenti. Coba saja dibayangkan, saat kau telah
jatuh pada sebuah lingkaran yang hanya berisi seseorang. Memandangnya saja bisa
membuatmu dipenuhi ledakan-ledakan menyenangkan. Lalu setelahnya kau mengetahui
bahwa dia memiliki alasan lain untuk merasakan hal yang serupa denganmu. Untuk
apa lagi melakukan hal yang butuh pengorbanan yang sangat bedar hanya untuk
seseorang yang tak akan pernah menganggap kau ada di dunia ini.
Taemin
mengetuk kepalaku tiga kali, menarik lenganku, setelahnya membawaku terbang. Kami
duduk di atas awan yang empuk, terbang mengikuti angin yang berhembus. “Karena
aku adalah angel yang baik hati , aku membawamu merasakan bagaimana menaiki
awan. Tak harus begitu kelelahan berlari. Ini kebaikan yang jarang aku lakukan.
Bersamaku, para penjaga lain akan menemukanmu.” Dia menatap lurus ke depan
sambil mengangkat dagunya. Aku hanya memandanginya dari samping sambil
menghapus air mataku. Ternyata, rumor
tentang angel satu ini memang benar adanya. Aku memeluk lututku dan
meletakkan kepalaku di atas lutut.
“Rumor?
Ternyata banyak juga yang membicarakanku tanpa aku ketahui.” Aku menelan
ludahku dengan susah payah saat dia mengatakan hal itu. aku segera menutup
mataku rapat-rapat. Tidak seharusnya aku melupakan bahwa makhluk tingat tinggi
sepertinya bisa membaca pikiran orang lain. “
Kau
itu sangat mudah remuk.” Lanjutnya. Taemin menatap ke arahku sambil tertawa
meremehkan. Mata coklatnya telah kembali, sang matahari yang awalnya menyengat
selama perjalan berubah hangat. “Aku akan menganggap aku tak melihatmu hari
ini. Aku anggap kita tak saling bertemu.” Taemin kembali menatap lurus ke
depan. Dia menghela nafasnya lalu membaringkan tubuhnya di permukaan awan.
Menjadikan kedua tangannya sebagai alas untuk kepalanya. “Kau sepertinya sangat
menyukai manusia itu. Mata berbinarmu dan senyum lebar itu. Apa yang menarik
dari seorang manusia? Padahal kalau kau perhatikan, aku jauh lebih tampan
dibandingkan dengannya.” Dia kembali menatapku, menggerakkan ujung ibu jarinya
ke bibirnya. Dilanjutkan dengan mengedipkan mata kanannya. Aku segera
mengalihkan pandanganku ke samping. Perutku benar-benar terasa mual sekarang.
Terdengar
“Klik” saat Taemin menekan jam tangan
di tangan kirinya, “Aku sudah mensetting waktunya. Aku beri kau waktu 2 jam
untuk sepuas-puasnya memandang manusia itu. Saat waktumu habis aku akan
menjemputmu. Jangan pernah berfikir untuk lari dariku. Aku tau kemanapun kau
pergi, di manapun kau bersembunyi.” Shingg, Taemin pun menghilang.
Awan
itu pun berhenti, aku dengan semangat yang meluap melompat ke bawah. BUKKK! Mengelus pantatku untuk yang
kedua kalinya. Beginilah kalau tak memilki sayap, setiap turun dari awan aku
akan mendarat dengan pantat yang sakit. Tak apa, asalkan aku bisa bertemu
dengan lelaki itu. Walaupun masih terselip rasa sakit di hatiku. Aku harus
bertemu dengannya hari ini. Firasatku mengatakan setelah ini aku tak akan
melihatnya lagi.
^^^^
Seperti ini rasanya musim semi? Udara yang
sejuk kini berganti hangat. Begitulah yang dikatakan manusia-manusia yang aku temui.
Aku hanya menganggukkan kepalaku. lumayan.
“Di
mana dia?” Aku berjalan tak tentu arah. Bodoh, bagaimana bisa menemukan satu
manusia di antara berjuta manusia di sini. Aku berdiri mematung memandang
sekelilingku, memandang para manusia yang berlalu lalang. Sesekali mereka
menabrak, bukan, menerobos tubuhku. Aku meremas jari-jariku, waktuku semakin
lama semakin berkurang.
Tiba-tiba
saja telingaku menangkap alunan nada yang tak asing. Alunan nada yang sering
dimainkankan lelakiku itu. Nada yang mengalun dari benda entah apa namanya,
yang akan keluar suara lembut bila jari-jari kita menekan sesuatu bewarna putih
pada benda itu. Aku menutup kedua mataku, meletakkan telapak tanganku ke
dadaku. Aku bisa membayangkan bagaimana ekspresi wajahnya saat ini. Aku
berjalan mengikuti alunan suara itu sambil menutup mataku, menikmatinya.
Saat
aku membuka mataku, lelakiku itu sedang memainkan benda itu lagi sambil menutup
matanya. Dia hanya memakai kaos berwarna putih berbalut jas berwarna abu-abu.
Tak memedulikan keramaian di sekelilingnya. Sepertinya sedang ada perkumpulan
saat ini. “Tampan!”
Bukkk!
“AWWWW!” Aku terpental cukup jauh saat tanpa sadar kedua kakiku berjalan hendak
mendekatinya. Apa ini? Aku berdiri dan kembali berjalan mendekat. Aku pun
kembali terpental untuk kedua kalinya. “Apa ini artinya kau benar-benar tak
bisa berada di sampingnya?”
“Eoh?”
Mataku tertuju tajam pada lelakiku itu. Dia berhenti memainkan alunan nada itu,
matanya tertuju pada satu titik. “Gadis itu lagi!” Aku mengepalkan tanganku
kuat-kuat. “Itukah gadis yang bisa
membuatmu merasakan letupan di dalam sini? Yang sayangnya kini sibuk bermesraan
dengan lelaki lain? Cih, apa hebatnya manusia seperti itu?”
“Sebegitu
tak telihatkah cintaku di matamu?”
Eoh,
mataku membulat. Suara lelakiku itu terdengar begitu sedih saat melihat gadis
yang membuat matanya berbinar kini berjalan mendekatinya sambil memeluk lengan
lelaki di sampingnya. Walaupun sejauh 1 meter dari tempat ku berdiri saat ini,
suara lirih lelakiku itu terdengar sangat jelas di pendengaranku.
Lelakiku
mencoba tersenyum saat gadis itu mengenalkan lelaki disampingnya. Aku
mencengkram dadaku, aku merasakannya. Rasa sakit lelaki itu. Amarah yang
menekan sekaligus perih yang menusuk. Gadis di hadapannya tersenyum sangat
lebar, mengabaikan sorot mata sedih yang harusnya disadarinya. “Aish~, dasar gadis
menyebalkan!” Gigiku menggerutuk.
Tiba-tiba
saja aku merasakan seseorang memukul kepalaku keras. Dan saat aku berbalik aku
medapati wajah orang itu lagi. Melihat wajahnya saja, rasa kesal itu semakin
bertambah. Aku mencoba menarik kedua ujung bibirku, membungkuk padanya.
“Kau
betah sekali di sini.” Menggelengkan kepalanya sambil kedua lengannya melipat
di depan dada. “Ayo cepat kita kembali! Ckck~, kalau aku tak kemari kau pasti melupakan
perjanjian kita.” Taemin menarik kerah belakang bajuku.
Aku
memutar kedua bola mataku “Cepat bawa aku pergi dari sini! Cepat!” teriakku sambil
menghentakkan kedua kakiku. Taemin melepaskan cengkramannya pada kerah bajuku,
lalu terdiam di tempatnya berdiri.
“Kenapa
kau yang membentak dan memerintahku?” Taemin mendorong keningku dengan ujung
telunjuknya. “Ingat posisimu, HAH!” Taemin mengentukkan tongkat yang entah dari
mana di puncak kepalaku. Berapa banyak
barang seperti itu yang dia miliki? Aiss~
“Aku
mendengarmu~” Taemin mendelik. Setelah itu sinar menyilaukan menerpa tubuh
kami.
Setelah aku mendapatkan sayap ini,lihat
saja apa yang akan aku lakukan. Tunggu dan jangan menyesal.
.
.
.
.
.
TEBECE
DITUNGGU JUGA COMMENTNYA^^
PPYONG~
Huaaaaaaaaaaaaaa
BalasHapusKece badai unnn xD wkwk
Ternyata benar harusnya taemin itu jonghyun xD castnya kelewat mainly(?) Buat seorang tetem kkkkk *protes gatau diri*
Unyu banget ceritanya lanjut unnn pleaseeee :3 *nyengir*
Ceritanya beneran ngena xD bikin penasaran :3
Makasih unnie shadow sayang :*
Thanks for coming n comment sky^^
BalasHapusBneran bgus kah? waks
Gpp taem kan skrg wjh'a bsa songgong gg cute doank ;p
Jjong udh main d ftv lain waks
oke nanti aq lanjutin hehe
semoga gg kecewa udah req sama aq
ppyong~