TITLE : [CHAPTER] MY LOVE, MY HEART // PART 2
AUTHOR : EVERG
GENRE : Romance, sad dll
LENGTH : COMMENT COLFDIAN MENENTUKAN
MAIN CAST :
·
Eunhyuk
a.k.a Myeol Chi
·
Choi
Min Young
·
Choi
Siwon
Support Cast :
·
Leeteuk
·
Gyumi
·
Kim
Taesun
WARNING :
Abal-abal, DON’T LIKE DON’T READ, NO
COPAS, banyak miss typo
READ
my FF and give me your FEEDBACK about this FF
DISCLAIMER :
Semua ide ini
milikku hasil wangsit dari Tuhan iianx maha esa. Semua cast milik Tuhan,
keluarga, Fans dan orang-orang yang mengaku memiliki ^^. But Eunhyuk Oppa dan
Taemin milikku, milikku selamanya ^^.
RCL kalian
menentukan ini dilanjut atau tidak ^^
-HAPPY READING-
^^^
PART 2
Min
Young mengelap tangannya setelah selesai mencuci piring. Dia sudah harus
bekerja pagi-pagi sekali karena Umma dan Appa Taesun sudah pergi bekerja.
“Taesun
apa kau mau menambah susumu?”
“Tidak.
Aisss, nanti bisa Noona belikan aku kue? Besok aku harus membawa kue ke
sekolah.”
Min
Young mensejajarkan wajahnya dengan wajah Taesun, “Tak usah membeli, aku akan
membuatkannya untukmu. Kue buatan sendiri pasti lebih enak.” Min Young mengelus
kepala Taesun. Pasti sedih menjadi
Taesun, kesepian. Pantas saja sikapnya seperti ini.
“Jangan
menyentuh kepalaku! Aku tidak suka! Cepat, aku harus pergi ke sekolah.” Taesun
mengambil tasnya dan pergi ke luar.
Min
Young tersenyum, dibalik nada ketusnya Min Young bisa melihat wajah terkejut
Taesun saat dirinya mengelus kepala Taesun. Apa Umma dan Appa Taesun tak pernah
melakukan hal itu padanya?
“Baik,
tunggu aku di mobil. Aku akan segera ke sana!”
^^^
Sambil
menunggu Taesun pulang sekolah, Min Young pergi ke supermarket. Membeli
beberapa bahan kue dan belanja bulanan
untuk keluarga Taesun. Melihat strawberry, Min Young langsung memasukkan
satu pack strawberry ke dalam keranjang belanjaannya.
“Kue
dengan strawberry di atasnya pasti terlihat bagus.” Min Young pun berjalan
menuju kasir dan membayar semua yang dibelinya.
“Taesun~!”
Min Young melambaikan tangannya pada Taesun yang baru keluar dari gerbang
sekolah. Taesun tak mempedulikan sapaan Min Young dan langsung duduk di dalam
mobil.
“Kau
mau makan siang di mana?”
“Lebih
baik kita pulang saja. Sepertinya Noona pintar memasak, masakkan ayam goreng
untukku.” Min Young memberikan tanya Ok pada Taesun. “Noona berbelanja?” Taesun
bertanya sambil memandang ke luar jendela.
“Ya,
Ummamu menyuruhku belanja bulanan. Dan aku
juga membeli beberapa bahan kue.” Jawab Min Yong sambil tetap fokus
menyetir.
“Noona
membeli strawberry juga? Bagaimana Noona
bisa tau aku suka strawberry?” tanya Taesun sambil mengambil satu buah
strawberry dan memasukkannya ke dalam mulutnya.
“Kau
suka strawberry? Wah bagus, strawberry ini untuk hiasan di atas kuemu.” Min Young
tersenyum “Eh, asal kau tau, namja yang kemarin itu juga suka strawberry.”
“Ah,
tertebak. Noona sebenarnya ingin membuat kue untuk dia juga, kan? Ckckckck.”
“Namanya
Eunhyuk, panggil dia Hyung. Mengerti?”
“Terserahlah.”
^^^
“Noona,
buatkan aku jus! Cepat!”
“Sebentar,”
Min Young menghentikan pekerjaannya menghias kue. Sedikit terburu-buru berjalan
ke arah kulkas. Mengambil botol jus jeruk dan menuangkannya ke dalam gelas.
“Lama
sekali.” Gerutu Taesun yang sudah duduk
di meja makan
Min
Young meletakkan segelas jus di hadapan Taesun, “Maaf, aku sedang menghias
kuemu.”
“Itu
kue buatan Noona?”
“Ne,
bagus kan?” ucap Min Young bangga. Senyum lebar terlihat di wajahnya.
“Biasa
saja.” Senyum Min Young menghilang.
“Apa
mau di atasnya dituliskan namamu?”
“Andwae!
Itu kekanakkan sekali.”
“Tapi
kau kan masih anak-anak.”
“Gambar
apa ini? Jelek sekali.” Taesun menunjuk gambar di atas kuenya.
“Ini
gambar teddy bear yang imut seperti dirimu.”
“Masih
bagus gambar buatanku.”
“Coba
ku lihat gambarmu. Ah, pasti biasa saja.”
“Semua
lukisan di dinding rumah ini hasil karyaku. Asal Noona tau saja banyak kolektor
yang menginginkan lukisanku. Hanya aku
menolaknya.” Ucap Taesun tenang sambil meminum jusnya lagi.
Min
Young melongo, “Ini benar-benar lukisan anak 7 tahun?” Min Young memandang
salah satu lukisan di dinding dapur. Saat ini Min Young merasa sangat dijatuhkan. Dia sudah kalah
dengan anak 7 tahun.
^^^
“Bagaimana
pekerjaanmu? Apa Taesun menyenangkan?” Tanya Eunhyuk saat mereka berdua bertemu
di minggu sore. Mereka hanya bisa bertemu di hari minggu karena Min Young
bekerja dari pagi hingga malam hari.
“Benar-benar
melelahkan Myeol Chi. Aku merasa begitu
tersiksa. Terkadang Taesun itu terlihat begitu manis namun terkadang dia
terlihat begitu menyebalkan.”
“Dia
kesepian.”
“Ne,
sangat kesepian. Tapi Taesun juga suka strawberry seperti Myeol Chi. Dia
menghabiskan semua kue yang aku buat, padahal aku menyisihkan beberapa potong kue untuk aku
berikan pada Myeol Chi. Ck, anak itu.”
“Haha~!
Berarti dia selalu mengingatkanmu padaku.”
“Tidak
juga.” Min Young memalingkan wajahnya, jantungnya berdetak sangat kencang.
Eunhyuk
mencium pipi Min Young cepat. “Aku rindu padamu.”
“Aku
juga.” Jawab Min Young sambil menunduk. Ini memalukan, dia tak bisa berkata
apa-apa lagi.
“Eunhyuk~!”
Leeteuk berlari mengahampiri Eunhyuk.
“Ada
apa, Hyung? Kau senang sekali berteriak saat menghampiriku.”
“Ada
kabar baik untukmu. Kau diundang dalam battle dance besok malam. Kau tau acara
ini adalah acara besar dan kalau kau memenangkannya kau bisa menjadi artis
terkenal!”
Eunhuk
tertawa senang. “Min Young apa kau bisa datang untuk melihatku battle dance
besok?’
“Sepertinya
tidak bisa, aku harus menjaga Taesun. Maaf, Myeol Chi.”
“Tapi
kalau aku melihatmu di sana aku akan lebih bersemangat dan danceku pasti akan
lebih memukau.”
“Mian,”
Maaf aku berbohong padamu
Myeol Chi. Tapi, apa Myeol Chi lupa besok adalah hari apa?
“Ya,
sudah. Hyung, besok aku datang.” Jawab Eunhyuk sedikit terlihat kekecewaan di
wajahnya.
“Myeol
Chi pasti bisa. SEMANGAT!”
^^^
My
Heart, My Love. Menurut kalian apa ada perbedaannya? Bagiku keduanya berbeda
dan memiliki kedudukan yang berbeda. Karena diisi oleh orang yang berbeda pula.
_Min Young_
Min
Young berlari cepat, melirik sesekali ke
jam tangannya berharap masih memiliki waktu. Dia harus menyusuri beberapa blok
lagi untuk tiba di sebuah toko, toko kue. Min Young memberhentikan sebuah taxi,
untuk hari ini tak apalah. Min Young tersenyum melihat kotak di pangkuannya.
Sebuah kue ulang tahun. Myeol Chi pasti suka.
Min
Young turun dari taxi dan memandangi jalan yang cukup gelap di hadapannya. Dia
harus melewati sebuah gang yang cukup gelap sebelum sampai di sebuah gedung
tempat Eunhyuk battle dance malam ini.
“Jam
9? Apa tak apa-apa aku melewati gang gelap itu? Ayo, Min Young kau pasti bisa!”
Mengepalkan tangannya ke udara. Memberikan kekuatan pada dirinya sendiri.
Mengabaikan debaran jantungnya yang berdetak
begitu kencang dan bulu kuduknya yang meremang.
Menarik
nafas panjang sebelum akhirnya melangkahkan kakinya. Menajamkan semua indranya,
gang ini sungguh gelap dan sempit. Menarik nafasnya lega saat melihat ujung
dari gang itu ditambah ada orang yang juga sedang duduk-duduk di sana.
“Gedung
tempat battle dance apa masih jauh dari sini?” Bertanya sambil tersenyum ramah.
Mngeratkan peganggan pada kotak kue yang dibawanya, wajah namja-namja ini
menyeramkan.
“Sudah
dekat. Bagaimana kalau kami saja yang mengantar?” ucap seorang namja itu sambil
meniupkan asap rokoknya ke wajah Min Young.
Min
Young terbatuk, “Tidak usah, terima
kasih. Permisi.”
“Hei,
hei! Sudah, kami antar saja.” Namja itu menarik tangan Min Young.
“Tidak
usah, terima kasih. Aku mohon lepaskan aku.” Tubuh Min Young bergetar, sungguh
dia tidak bisa kabur. Rasanya ingin menangis. Berteriak pun sepertinya tak akan
ada seorang pun yang akan mendengarnya.
“Jangan
seperti itu. Kami tidak akan menyakitimu. Kami hanya akan bermain-main
sedikit.”
“Lepaskan
aku. Aku mohon.”
“Sudahlah,
langsung bawa saja dia!”
“Jangan!!”
Teriak Min Young saat namja yang lainnya membuang barang yang dibawanya begitu
saja. “Kalian mau bawa aku ke mana? Lepaskan!!”
Percuma
berontak, peganggan mereka sangat kuat. Min Young menutup matanya, ini kah akhir dirinya? Tolong, tolong! Myeol Chi, tolong aku! Kata-kata
itu hanya bisa diucapkannya dalam hati, bibinya kaku tak bergerak.
Tiba-tiba,
BUK~! Terdengar pukulan di mana-man. Min Young memberanikan dirinya untuk
membuka matanya. Seorang namja sedang memukuli
lima namja berandalan itu sendirian. Dengan jas hitamnya namja itu
terlihat begitu memukau. Min Young hanya berdiri mematung menatapnya.
“Kau
tidak apa-apa?” Tanya namja itu setelah namja berandalan tadi melarikan diri
dengan wajah babak belur.
“SIWON!!”
.
.
.
.
.
.
TBC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar