MY LOVE, MY
HEART
TITLE : [CHAPTER] MY LOVE, MY HEART // PART 1
AUTHOR : EVERG
GENRE : Romance, sad dll
MAIN CAST :
·
Eunhyuk
a.k.a Myeol Chi
·
Choi
Min Young
·
Choi
Siwon
Support Cast :
·
Leeteuk
·
Gyumi
·
Kim
Taesun
WARNING :
Abal-abal, GJ, DON’T LIKE DON’T READ, NO
COPAS, banyak miss typo
READ
my FF and give me your FEEDBACK about this FF
DISCLAIMER :
Semua ide ini
milikku hasil wangsit dari Tuhan iianx maha esa. Semua cast milik Tuhan,
keluarga, Fans dan orang-orang yang mengaku memiliki ^^. But Eunhyuk Oppa dan
Taemin milikku, milikku selamanya ^^.
RCL kalian
menentukan ini dilanjut atau tidak ^^
-HAPPY READING-
^^^
Dia
tak memiliki apapun tapi aku
mencintainya. Dan ada sosok lain yang memiliki segalanya pun aku juga
mencintainya. Saat hati memiliki dua orang yang dicintai aku tak tau harus
bagaimana. Antara masa lalu dan masa kini, aku tak tau mana yang ditakdirkan
untukku.
MY LOVE, MY
HEART
PART 1
“Hufh,”
Min Young memasukkan barang-barang miliknya ke dalam kardus. Lagi-lagi ia harus
menelan pil pahit. Kembali dipecat untuk ketiga kalinya. Huahhh, lelah! Padahal
baru beberapa waktu lalu dia baru menangisi nasibnya dan sekarang sepertinya
dia harus menangis lagi.
Langkah
Min Young yang membawa kardusnya itu itu terhenti pada sebuah toko, memandangi
sebuah mantel berwarna merah maroon yang terpajang di etalase toko itu. “Kapan
aku bisa membelinya?” Berjalan gontai meninggalkan pertokoan itu.
Min
Young membaringkan begitu saja tubuhnya di lantai ruang tengah. Menatap
langit-langit kamar, sendu. “Argh~! Aku harus mencari pekerjaan seperti apa
lagi? Sebentar lagi Myeol Chi berulang tahun, aku belum menyiapkan apapun.”
Min
Young terduduk dan mengambil koran yang baru di beinya tadi. Membuka lembar
lowongan pekerjaan dan mencari beberapa
pekerjaan yang cocok untuknya. Kembali menarik nafas panjang, tak ada pekerjaan
yang bisa dia coba. Penolakan itu begitu menyakitkan.
“Apa
aku menjadi pengasuh anak tetangga sebelah saja, ya?”
Kembali
berbaring, memutar kembali memorinya ke kejadian seminggu yang lalu. Penawaran
untuk menjaga anak tetangganya yang baru berusia 7 tahun dengan gaji yang cukup
lumayan. Tapi, arghh~! Bukannya waktu itu ia sudah menolaknya.
Min
Young menolak bukan karena membenci anak-anak, Min Young menyayanggi
anak-anak. Tapi menjadi pengasuh anak tetangga itu? Baginya itu begitu
menakutkan. Anak tetangga itu begitu lihai menipu. Menampilkan wajah imut di
depan Ummanya tapi saat kau berdua saja, anak itu bisa menjadi seorang pembunuh
keji.
OMG!
Min Young tak bisa membayangkan jika nasibnya sama dengan pengasuh sebelumnya. Mengundurkan diri dengan kepala botak karena anak itu memotong
rambut pengasuhnya, saat pengasuhnya tertidur.
^^^
“Apa
kau benar-benar bersedia menjadi pengasuh anakku Taesun?”
Min
Young melirik Kim Taesun yang sedang duduk di sebelah Ummanya sambil menjilati
es krim di tangannya. Mata Min Young terbelalak saat Taesun menyeringai ke
arahnya. “Y..ya, aku bersedia. Aku pikir menjaga anak kecil lebih menyenangkan
dari pada menjadi pekerja kantoran. Dan anakmu sangat lucu.”
“Aku
lucu, Noona? Terima kasih. Akan aku buat Noona lebih terpesona padaku.”
Min
Young menelan ludahnya dengan susah payah. Walaupun Taesun mengatakannya sambil
tertawa tapi kenapa baginya terdengar seperti sebuah ancaman?
“Baik,
besok kau datang pagi-pagi. Kau bekerja sampai pukul 6 sore. Gaji pertamamu
akan segera aku transfer ke rekeningmu. Kau tak boleh mengundurkan diri sampai
kau sudah bekerja selama 3 bulan. Bagaimana?”
“Baik,
mohon bantuannya.” Min Young pun segera pergi. Aura di sana sungguh mengerikan.
“Kalau
bukan karena Myeol Chi aku tak akan mau
bekerja di sana. Ini pengorbananku
karena rasa cintaku pada Myeol Chi. Ya, selain Jang Ahjussi sudah
meminta uang sewa. Semangat Min Young!” Min Young mengepalkan tangannya ke
atas.
^^^
Min
Young meletakkan kepalanya pada pundak seorang namja. Namja itu hanya terdiam
sambil meminum air mineralnya. “Myeol Chi,” ucap Min Young.
“Hmm,..”
“Kau
bau sekali..”
“Aku
kan baru selesai bermain bola jadi wajar saja kalau aku bau.”
“Sudah
berapa hari kau tak mandi? Ini bukan hanya karena keringat setelah bermain
bola.” Min Young menutup hidungnya.
“Lalu
apa masalahnya? Bukankah kau mencintaiku karena aku bau?” Lelaki yang dipanggil
Myeol Chi itu tersenyum sambil mencubit hidung yeoja di sampingnya.
“Myeol
Chi bau dan jorok sekali. Aku tak menyangka kenapa aku bisa jatuh cinta pada
makhluk jorok seperti Myeol Chi.” Min Young berdecak.
“Aku tampan, pintar dance, baik hati dan keren.
Jadi wajar saja kalau seorang yeoja bernama Choi Min Young bertekuk lutut pada
seorang Eunhyuk.” Min Young hanya memanyunkan bibirnya. Sayangnya, itu benar.
“Eunhyuk~!!!”
Tiba-tiba saja ada seorang lelaki lain berlari mendekati Min Young dan Eunhyuk. Dan
di belakangnya menyusul seorang yeoja
yang juga ikut berlari.
“Ada
apa, Hyung?”
“Hah...hah..hah...” Lelaki itu berusaha mengatur nafasnya sedangkan yeoja di sampingnya tersenyum ke
arah Min Young. Alis Min Young berkerut.
“Aku
ingin mengenalkan seseorang. Kenalkan ini Gyumi, cantik bukan?”
“Gyumi.”
“Eunhyuk.”
Eunhyuk dan gadis bernama Gyumi saling berjabat tangan.
Min
Young memandang gadis bernama Gyumi, dan
Eunhyuk bergantian. Ada rasa cemburu di hatinya saat meihat Eunyuk yang tak
henti tersenyum memandang Gyumi. Min Young pun menyikut lengan Eunhyuk, membuatn Eunyuk tertawa.
“Eh,
kenalkan ini yeojachinguku. Min Young ini Leeteuk Hyung dan Gyumi.” Min Young
menjabat tangan mereka sambil tersenyum.
“Ini
yeoja yang aku ceritakan waktu itu. Yang kau telepon waktu itu, mengantikan
aku menelponnya karena aku terlalu gugup berbicara dengannya.” Leeteuk
tersenyum.
“Ya,
dia benar-benar cantik.” Min Young melotot mendengarnya. “Jadi kalian sudah
resmi berpacaran?”
“Ah,
tentu saja!” Leeteuk merangkul pundak Gyumi. Mereka pasangan kekasih?
“Bagaimana
kalau kita makan? Aku lapar sekali. Aku mempunyai rekomendasi tempat makan yang
harus kita datangi.” Gyumi, Leeteuk dan Min Young mengikuti langkah Eunhyuk.
Mereka sibuk berbincang sambil tertawa.
Eunhyuk
memesan banyak sekali makanan, makannya pun sangat lahap. Menurutnya, energi di
tubuhnya sudah habis setelah bernain bola. Jadi tubuhnya membutuhkan banyak
asupan makanan bergizi.
“Hei,
mau ke mana kau?” Tanya Leeteuk melihat Eunhyuk beranjak dari kursinya.
“Bukankah
Hyung yang akan membayar semuanya?”
“Aishhh,
kenapa aku? Bukankah kau yang mengajak
kita semua makan? Aku kira kau yang akan membayarnya?”
“Anggap
saja ini pajak traktiran karena Hyung sudah resmi pacaran dengan Gyumi. Min Young, ayo kita pergi.
Gomawo Hyung traktirannya!” Eunhyuk membungkuk lalu menarik Min Young pergi.
“Aishhh,
aku sedang menabung untuk menyicil rumah.
Eunhyuk, kurang ajar kau!” Gyumi hanya tertawa melihat Leeteuk memandang
sedih ke arah dompetnya.
^^^
Eunhyuk
mengantarkan Min Young sampai depan pintu apartemennya. “Gomawo sudah
menemaniku hari ini. Besok aku akan antar ke kantormu.”
“Aku
sudah tak bekerja. Aku kembali dipecat Myeol Chi. “
“MWO!
Kau kembali dipecat? Ya, ampun! Kenapa lagi?”
“Ah,
aku tak mau membicarakannya. Aku sedang sedih tapi Myeol Chi malah memarahiku.
Jahat!”
“Tidak,
aku hanya..”
“Ia
sudah memiliki pekerjaan, kok.”
“Eh?”
Eunhyuk berjongkok memandangi bocah kecil yang sedang mengemut lolipop. “Tau
dari mana Noona ini sudah bekerja lagi?”
“Noona
ini bekerja di rumahku. Padahal dia sudah menolaknya kemarin. Eh, tiba-tiba dia
datang dan ingin menjagaku. Hah, ternyata karena dipecat.” Taesun terus
berbicara sambil mengemut lolipopnya.
Min
Young mengepalkan tangannya. Namja kecil
ini! Eunhyuk menahan tawa, “Noona ini sangat baik. Dia sangat menyayanggi
anak-anak.”
“Ah,
dari wajahnya saja aku tak memercayainya. Bagaimana dia bisa menjagaku dengan
baik, di kantornya saja dia dipecat. Sangat meragukan.” Taesun menggelengkan
kepalanya.
“Taesun,
bukankah kau harus pulang? Ini sudah hampir malam. Lebih baik kau ke rumah dan
mengerjakan PR, lau minum susu.” Min Young menekan setiap kata yang dia
ucapkan.
“Noona
tak bisa menyuruhku sesuka hati. Ini juga wilayahku, bukankah kau seharusnya
menyuruh orang asing ini pulang. Tak
baik berada di rumah orang malam-malam begini.” Taesum melirik Eunhyuk dari
ujung matanya.
Min
Young memutar bola matanya. Anak ini
sungguh menyebalkan! Kenapa malah dia yang menasehatinya?
“Sudah,
mengalah sedikit pada anak kecil.” Bisik Eunhyuk. “Ok, aku permisi dulu. Taesun
salam kenal, ne.” Eunhyuk mengelus kepala Taesun lalu pergi.
“Selera Noona ternyata tidak terlalu bagus. Dia namja
yang tidak mempunyai banyak uang, ya? Aku kira selera Noona baik di hal lain.
Tapi ternyata sama saja. Lebih baik aku pulang.”
“Kalau
sudah cinta mau bagaimana,” ucap Min Young setengah berbisik.
“Haduh,
kata-katanya sering aku dengar di drama-drama kacangan. Aku khawatir Noona akan meninggalkan namja itu kalau Noona
bertemu dengan namja yang lebih..lebih darinya.”
“Yak,
Taesun! Kau sungguh kurang ajar!”
TBC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar