.showpageArea a { text-decoration:underline; } .showpageNum a { text-decoration:none; border: 1px solid #cccccc; margin:0 3px; padding:3px; } .showpageNum a:hover { border: 1px solid #cccccc; background-color:#cccccc; } .showpagePoint { color:#333; text-decoration:none; border: 1px solid #cccccc; background: #cccccc; margin:0 3px; padding:3px; } .showpageOf { text-decoration:none; padding:3px; margin: 0 3px 0 0; } .showpage a { text-decoration:none; border: 1px solid #cccccc; padding:3px; } .showpage a:hover { text-decoration:none; } .showpageNum a:link,.showpage a:link { text-decoration:none; color:#333333; }

Flash Labels by Way2Blogging

Rabu, 19 Februari 2014

[CHAPTER] MY LOVE, MY HEART.// PART 1


MY LOVE, MY HEART

TITLE            :  [CHAPTER] MY LOVE, MY HEART // PART 1

AUTHOR      : EVERG

GENRE         : Romance, sad dll

MAIN CAST             :

·         Eunhyuk a.k.a Myeol Chi

·         Choi Min Young


·         Choi Siwon

Support Cast :

·         Leeteuk

·         Gyumi


·         Kim Taesun


WARNING   :
Abal-abal, GJ, DONT LIKE DONT READ, NO COPAS, banyak miss typo

READ my FF and give me your  FEEDBACK  about this FF


DISCLAIMER          :
Semua ide ini milikku hasil wangsit dari Tuhan iianx maha esa. Semua cast milik Tuhan, keluarga, Fans dan orang-orang yang mengaku memiliki ^^. But Eunhyuk Oppa dan Taemin milikku, milikku selamanya ^^.

RCL kalian menentukan ini dilanjut atau tidak ^^

-HAPPY READING-
^^^

Dia tak memiliki apapun  tapi aku mencintainya. Dan ada sosok lain yang memiliki segalanya pun aku juga mencintainya. Saat hati memiliki dua orang yang dicintai aku tak tau harus bagaimana. Antara masa lalu dan masa kini, aku tak tau mana yang ditakdirkan untukku.

MY LOVE, MY HEART



PART 1

“Hufh,” Min Young memasukkan barang-barang miliknya ke dalam kardus. Lagi-lagi ia harus menelan pil pahit. Kembali dipecat untuk ketiga kalinya. Huahhh, lelah! Padahal baru beberapa waktu lalu dia baru menangisi nasibnya dan sekarang sepertinya dia harus menangis lagi.
Langkah Min Young yang membawa kardusnya itu itu terhenti pada sebuah toko, memandangi sebuah mantel berwarna merah maroon yang terpajang di etalase toko itu. “Kapan aku bisa membelinya?” Berjalan gontai meninggalkan pertokoan itu.
Min Young membaringkan begitu saja tubuhnya di lantai ruang tengah. Menatap langit-langit kamar, sendu. “Argh~! Aku harus mencari pekerjaan seperti apa lagi? Sebentar lagi Myeol Chi berulang tahun, aku belum menyiapkan apapun.”
Min Young terduduk dan mengambil koran yang baru di beinya tadi. Membuka lembar lowongan  pekerjaan dan mencari beberapa pekerjaan yang cocok untuknya. Kembali menarik nafas panjang, tak ada pekerjaan yang bisa dia coba. Penolakan itu begitu menyakitkan.
“Apa aku menjadi pengasuh anak tetangga sebelah saja, ya?”
Kembali berbaring, memutar kembali memorinya ke kejadian seminggu yang lalu. Penawaran untuk menjaga anak tetangganya yang baru berusia 7 tahun dengan gaji yang cukup lumayan. Tapi, arghh~! Bukannya waktu itu ia sudah menolaknya.
Min Young menolak bukan karena membenci anak-anak, Min Young menyayanggi anak-anak. Tapi menjadi pengasuh anak tetangga itu? Baginya itu begitu menakutkan. Anak tetangga itu begitu lihai menipu. Menampilkan wajah imut di depan Ummanya tapi saat kau berdua saja, anak itu bisa menjadi seorang pembunuh keji.
OMG! Min Young tak bisa membayangkan jika nasibnya sama dengan pengasuh sebelumnya. Mengundurkan diri dengan kepala botak karena anak itu memotong rambut pengasuhnya, saat pengasuhnya tertidur.
^^^

“Apa kau benar-benar bersedia menjadi pengasuh anakku Taesun?”
Min Young melirik Kim Taesun yang sedang duduk di sebelah Ummanya sambil menjilati es krim di tangannya. Mata Min Young terbelalak saat Taesun menyeringai ke arahnya. “Y..ya, aku bersedia. Aku pikir menjaga anak kecil lebih menyenangkan dari pada menjadi pekerja kantoran. Dan anakmu sangat lucu.”
“Aku lucu, Noona? Terima kasih. Akan aku buat Noona lebih terpesona padaku.”
Min Young menelan ludahnya dengan susah payah. Walaupun Taesun mengatakannya sambil tertawa tapi kenapa baginya terdengar seperti sebuah ancaman?
“Baik, besok kau datang pagi-pagi. Kau bekerja sampai pukul 6 sore. Gaji pertamamu akan segera aku transfer ke rekeningmu. Kau tak boleh mengundurkan diri sampai kau sudah bekerja selama 3 bulan. Bagaimana?”
“Baik, mohon bantuannya.” Min Young pun segera pergi. Aura di sana sungguh mengerikan.
“Kalau bukan karena Myeol  Chi aku tak akan mau bekerja di sana. Ini pengorbananku  karena rasa cintaku pada Myeol Chi. Ya, selain Jang Ahjussi sudah meminta uang sewa. Semangat Min Young!” Min Young mengepalkan tangannya ke atas.
^^^

Min Young meletakkan kepalanya pada pundak seorang namja. Namja itu hanya terdiam sambil meminum air mineralnya. “Myeol Chi,” ucap Min Young.
“Hmm,..”
“Kau bau sekali..”
“Aku kan baru selesai bermain bola jadi wajar saja kalau aku bau.”
“Sudah berapa hari kau tak mandi? Ini bukan hanya karena keringat setelah bermain bola.” Min Young menutup hidungnya.
“Lalu apa masalahnya? Bukankah kau mencintaiku karena aku bau?” Lelaki yang dipanggil Myeol Chi itu tersenyum sambil mencubit hidung yeoja di sampingnya.
“Myeol Chi bau dan jorok sekali. Aku tak menyangka kenapa aku bisa jatuh cinta pada makhluk jorok seperti Myeol Chi.” Min Young berdecak.
“Aku  tampan, pintar dance, baik hati dan keren. Jadi wajar saja kalau seorang yeoja bernama Choi Min Young bertekuk lutut pada seorang Eunhyuk.” Min Young hanya memanyunkan bibirnya. Sayangnya, itu benar.
“Eunhyuk~!!!” Tiba-tiba saja ada seorang lelaki lain berlari mendekati Min Young dan Eunhyuk. Dan di belakangnya menyusul  seorang yeoja yang juga ikut berlari.
“Ada apa, Hyung?”
“Hah...hah..hah...” Lelaki itu berusaha mengatur nafasnya sedangkan yeoja di sampingnya tersenyum ke arah Min Young. Alis Min Young berkerut.
“Aku ingin mengenalkan seseorang. Kenalkan ini Gyumi, cantik bukan?”
“Gyumi.”
“Eunhyuk.” Eunhyuk dan gadis bernama Gyumi saling berjabat tangan.
Min Young memandang  gadis bernama Gyumi, dan Eunhyuk bergantian. Ada rasa cemburu di hatinya saat meihat Eunyuk yang tak henti tersenyum memandang Gyumi. Min Young pun menyikut lengan Eunhyuk,  membuatn Eunyuk tertawa.
“Eh, kenalkan ini yeojachinguku. Min Young ini Leeteuk Hyung dan Gyumi.” Min Young menjabat tangan mereka sambil tersenyum.
“Ini yeoja yang  aku ceritakan waktu  itu. Yang kau telepon waktu itu, mengantikan aku menelponnya karena aku terlalu gugup berbicara dengannya.” Leeteuk tersenyum.
“Ya, dia benar-benar cantik.” Min Young melotot mendengarnya. “Jadi kalian sudah resmi berpacaran?”
“Ah, tentu saja!” Leeteuk merangkul pundak Gyumi. Mereka pasangan kekasih?
 
“Bagaimana kalau kita makan? Aku lapar sekali. Aku mempunyai rekomendasi tempat makan yang harus kita datangi.” Gyumi, Leeteuk dan Min Young mengikuti langkah Eunhyuk. Mereka sibuk berbincang sambil tertawa.
Eunhyuk memesan banyak sekali makanan, makannya pun sangat lahap. Menurutnya, energi di tubuhnya sudah habis setelah bernain bola. Jadi tubuhnya membutuhkan banyak asupan makanan bergizi.
“Hei, mau ke mana kau?” Tanya Leeteuk melihat Eunhyuk beranjak dari kursinya.
“Bukankah Hyung yang akan membayar semuanya?”
“Aishhh, kenapa aku? Bukankah kau yang   mengajak kita semua makan? Aku kira kau yang akan membayarnya?”
“Anggap saja ini pajak traktiran karena Hyung sudah resmi  pacaran dengan Gyumi. Min Young, ayo kita pergi. Gomawo Hyung traktirannya!” Eunhyuk membungkuk lalu menarik Min Young pergi.
“Aishhh, aku sedang menabung untuk menyicil rumah.  Eunhyuk, kurang ajar kau!” Gyumi hanya tertawa melihat Leeteuk memandang sedih ke arah dompetnya.
^^^

Eunhyuk mengantarkan Min Young sampai depan pintu apartemennya. “Gomawo sudah menemaniku hari ini. Besok aku akan antar ke kantormu.”
“Aku sudah tak bekerja. Aku kembali dipecat Myeol Chi. “
“MWO! Kau kembali dipecat? Ya, ampun! Kenapa lagi?”
“Ah, aku tak mau membicarakannya. Aku sedang sedih tapi Myeol Chi malah memarahiku. Jahat!”
“Tidak, aku hanya..”
“Ia sudah memiliki pekerjaan, kok.”
“Eh?” Eunhyuk berjongkok memandangi bocah kecil yang sedang mengemut lolipop. “Tau dari mana Noona ini sudah bekerja lagi?”
“Noona ini bekerja di rumahku. Padahal dia sudah menolaknya kemarin. Eh, tiba-tiba dia datang dan ingin menjagaku. Hah, ternyata karena dipecat.” Taesun terus berbicara sambil mengemut lolipopnya.
Min Young mengepalkan tangannya. Namja kecil ini! Eunhyuk menahan tawa, “Noona ini sangat baik. Dia sangat menyayanggi anak-anak.”
“Ah, dari wajahnya saja aku tak memercayainya. Bagaimana dia bisa menjagaku dengan baik, di kantornya saja dia dipecat. Sangat meragukan.” Taesun menggelengkan kepalanya.
“Taesun, bukankah kau harus pulang? Ini sudah hampir malam. Lebih baik kau ke rumah dan mengerjakan PR, lau minum susu.” Min Young menekan setiap kata yang dia ucapkan.
“Noona tak bisa menyuruhku sesuka hati. Ini juga wilayahku, bukankah kau seharusnya menyuruh orang asing  ini pulang. Tak baik berada di rumah orang malam-malam begini.” Taesum melirik Eunhyuk dari ujung matanya.
Min Young memutar bola matanya. Anak ini sungguh menyebalkan! Kenapa malah dia yang menasehatinya?
“Sudah, mengalah sedikit pada anak kecil.” Bisik Eunhyuk. “Ok, aku permisi dulu. Taesun salam kenal, ne.” Eunhyuk mengelus kepala Taesun lalu pergi.
“Selera  Noona ternyata tidak terlalu bagus. Dia namja yang tidak mempunyai banyak uang, ya? Aku kira selera Noona baik di hal lain. Tapi ternyata sama saja. Lebih baik aku pulang.”
“Kalau sudah cinta mau bagaimana,” ucap Min Young setengah berbisik.
“Haduh, kata-katanya sering aku dengar di drama-drama kacangan. Aku khawatir  Noona akan meninggalkan namja itu kalau Noona bertemu dengan namja yang lebih..lebih darinya.”
“Yak, Taesun! Kau sungguh kurang ajar!”

TBC

Tidak ada komentar:

Posting Komentar