.showpageArea a { text-decoration:underline; } .showpageNum a { text-decoration:none; border: 1px solid #cccccc; margin:0 3px; padding:3px; } .showpageNum a:hover { border: 1px solid #cccccc; background-color:#cccccc; } .showpagePoint { color:#333; text-decoration:none; border: 1px solid #cccccc; background: #cccccc; margin:0 3px; padding:3px; } .showpageOf { text-decoration:none; padding:3px; margin: 0 3px 0 0; } .showpage a { text-decoration:none; border: 1px solid #cccccc; padding:3px; } .showpage a:hover { text-decoration:none; } .showpageNum a:link,.showpage a:link { text-decoration:none; color:#333333; }

Flash Labels by Way2Blogging

Sabtu, 28 Februari 2015

UNSPEAKABLE SECRET [1-WALKED]





Ermina menarik kopernya menuju pintu masuk bandara. Tersenyum muram saat sahabatnya -Cleosa- tak mengantarnya ke bandara. Memakai kaca mata hitam lalu kembali berjalan masuk. Berdiri mengantri untuk check in. Saat ia berbalik, Cleosa sudah berdiri menunggunya. Tersenyum saat melihat Cleosa memakai kaca mata pemberiannya.

"Semuanya sudah beres?" Ermina mengangguk. "Duduklah dahulu, aku membawakanmu sarapan."
Mereka pun duduk bersebelahan. Ermina memakan perlahan bekal buatan Cleosa, sandwich isi telur dadar kesukaan Ermina. Sedangkan Cleosa diam memandangi lalu-lalang orang yang melintas di hadapan mereka.
"Aku kira Kakak tak akan datang."

Cleosa tersenyum tipis, "Bagaimana bisa aku membiarkanmu pergi begitu saja? Awalnya aku datang kemari untuk menyeretmu pulang. Tapi saat aku memikirkannya lagi, aku rasa ini yang terbaik untukmu. Jadi aku berada di sini untuk melepaskanmu."

Ermina meminum air mineral yang dibawa Cleosa. Terasa kering saat mendengar Cleosa berkata seperti itu namun bibirnya berusaha untuk tetap tersenyum. "Kau harus datang ke acara pernikahan itu jam 9 pagi bukan? Kau yakin tak akan mengantuk di pesta itu karena mengantarku?"

Cleosa melirik Ermina sejenak. Menyenderkan punggungnya ke sandaran kursi lalu kembali menatap lurus ke depan. "Aku membawa supir jadi setelah ini aku akan bisa tidur selama perjalanan pulang." Kembali menatap Ermina saat terlintas sesuatu di otaknya. "Kau membaca undangan pernikahan Darrell? Aku kira setelah kau meremas undangan itu kau membuangnya ke tempat sampah."

Kedua bibi Ermina memanas, gadis itu pun meminum air mineral seteguk. "Ah, karena penasaran jadi aku mengintipnya sedikit." Ermina menggigit bibir bawahnya pelan sebelum ia kembali melihat lalu lalang orang.
"Aku tak tahu akan datang atau tidak." ucap Cleosa setelah lama terdiam.

Mendengarnya, Ermina melirik Cleosa dari balik kaca mata hitamnya. "Kenapa?"





BACA SELANJUTNYA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar